Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University gelar Sertifikasi Kompetensi Perunggasan Operator Telur Tetas dan Pencampur Pakan. Sertifikasi ini ditujukan bagi mahasiswa aktif, fresh graduate maupun alumni IPB University dan masyarakat umum yang berkecimpung di dunia peternakan unggas. Kegiatan sertifikasi tahun ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan tahun 2022 dan 2023, untuk tahun ini diikuti oleh 180 orang peserta.
Pelaksanaan sertifikasi operator perunggasan 2024 merupakan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan terselenggara atas kerjasama Fapet IPB University dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi.
“Alhamdulillah kegiatan sertifikasi profesi unit kompetensi oprator telur tetas berhasil berjalan dengan normal dengan jumlah asesi 80 orang dilaksanakan sejak tanggal 26 – 29 Juni 2024, semua lulus dengan kompeten dan tingal menunggu sertifikat dari BNSP” jelas Prof Iman Rahayu Hidayati Soesanto, Guru Besar Fapet IPB yang juga asesor pada skema operator telur tetas.
Dr. drh. Maya Purwanti, MS, asesor skema pencampur pakan mengatakan bahwa uji kompetensi ini penting bagi asesi karena dunia industri dan dunia kerja. “Memahami bahwa kompetensi yang dimiliki tenaga kerja telah diuji sesuai SKKNI dan disertifikasi oleh BNSP dan juga memenuhi ekspektasi DUDIKA (Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) sehingga tenaga Kerja tidak lagi perlu melakukan penyesuaian diri yang terlalu lama” jelas Dr. Maya yang kesehariannya mengajar di Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor ini.
Uji sertifikasi kompetensi dilaksanakan di Lab. Fapet sebagai lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK), pelaksanaan 24-29 Juni 2024 di Lab. Unggas sebanyak 80 peserta untuk skema telur tetas dan 24-30 Juni 2024 di Lab. Nutrisi Pakan sebanyak 100 peserta untuk skema pencampur pakan.
Rizky Nadia, S.Pt, M.Si, peserta uji sertifikasi skema pencampur pakan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan sertifikasi perunggasan mengaku ingin menguji diri sendiri dan ingin memiliki sertifikasi dikarenakan beberapa kegiatan harus memiliki sertifikasi agar dapat diakui. “Asesor yang menguji baik, kompeten, dan sangat jelas dalam memberikan materinya. Tempat ujian nyaman dan fasilitasnya sangat memadai serta alat dan bahan untuk melakukan pengujian sangat lengkap” demikian kesannya.
Peserta lain, Muhammad Fayyadh Fahrizal yang mengikuti uji kompetensi bidang telur tetas turut menyampaikan kesannya mengikuti kegiatan ini. “Sertifikasi penetasan telur ini sangat baik pelaksanaannya dan juga asesornya, semoga acara ini dapat berlangsung lagi seterusnya setiap tahun agar nantinya banyak teman-teman dari Fakultas Peternakan maupun dari luar Fakultas peternakan terutama IPB University dan juga alumni alumni yang tersertifikasi” ungkapnya. (Femmy)