Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar Workshop on Forage Production and Processing di Meeting Room C IPB International Convention Center, Bogor (27/6).Workshop dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si serta dimoderatori oleh Dr. rer.nat. Nur Rochmah Kumalasri, S.Pt, M.Si. Peserta workshop terdiri dari staf pengajar bidang Agrostologi Fapet dan staf pengajar dari Universitas Jambi dan mahasiwa pascasarjana Fapet terlihat aktif dalam sesi diskusi tanya jawab.

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang memberikan materi sesuai keahliannya. Narasumber pertama yaitu Dosen Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fapet Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, S.Pt., M.Sc.Agr. memaparkan materi dengan tema Konstruksi Ide, Perlukah Sertifikasi Kompetensi Bidang Hijauan Pakan. “Dalam menjalankan pengembangan hijauan perlu adanya standar yang sama, ersentase grassland by EURASTAT 2008 menunjukkan bahwa persentase pastura masih cukup tinggi di beberapa negara, hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan HPT sangat tinggi, Hijauan sudah bisa menggantikan penggunaan konsentrat, dan Penjualan hijauan pakan memerlukan standar” uraian Prof Luki.

Selanjutnya narasumber dari HIPTI, AINI, ISPI yaitu Ir. Triastuti Andajani, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Project Leader S2FRa-LSD (2023-2024) menjelaskan Standar Kompetensi Sarjana Peternakan (S.Pt) Dalam Penyediaan Hijauan Pakan. Beberapa hal utama yang disampaikan di sesi ini antara lain mengenai kompetensi yang dimiliki oleh calon sarjana peternakan (S.Pt), standar kompetensi dalam penyediaan HPT, dan SOP pembuatan hijauan pakan ternak. 

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu Dr. drh. Agus Susanto, M.Si yang menjelaskan SNI pakan ruminansia, rencana pengembangan standar hijauan pakan ternak, dan roadmad SNI.”SNI pakan ruminansia masih sangat terbatas khususnya untuk SNI hijauan pakan sampai saat ini belum ada. Pada dasarnya, hijauan masih dalam tahap pengembangan di masyarakat sehingga belum cukup kuat urgensianya untuk diangkat menjadi SNI. Disamping itu, terdapat regulasi yang mengatur persyaratan mutu benih tanaman pakan ternak”jelasnya.

Materi terakhir disampaikan oleh Drh. Eka Herissuparman, M.Si dari Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian mengenai pengembangan dokumen standardisasi kompetensi dalam pelatihan penyedia hijauan pakan ternak secara monokultur dan terintegrasi. (Nanda Nadhifa).