News

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University kembali berpartisipasi dalam pameran International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Banten (20-22/9). Pameran ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian RI, Dr Nasrullah yang mewakili Menteri Pertanian.

    Alumni Fapet IPB yang juga Direktur Marketing PT. Permata Kreasi Media ILDEX Indonesia,  Ir. Ruri Surasono, MBA, turut memberikan sambutan pada gelaran tersebut. “ILDEX Indonesia 2023 adalah ILDEX Indonesia yang ke-6 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 yang diinisiasi oleh para pelaku perunggasan yaitu Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) bekerjasama dengan VNU Exhibition Asia Pacific” jelasnya. Ruri juga berharap ILDEX pada tahun ini akan menjadi ajang promosi dan bertemunya para pelaku peternakan secara global, ajang bertukarnya informasi, teknologi serta kerjasama perdagangan antarnegara. Jejaring yang ada di ILDEX Indonesia juga dapat dirasakan manfaatnya tidak saja oleh pelaku industri, namun juga UMKM peternakan di Indonesia.

    Dalam kegiatan yang sudah berlangsung sejak tahun 2013 ini, turut hadir juga Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P Utoyo serta selain itu Managing Director VNU Asia Pacific Mr. Igor Palka selaku penyelenggara ILDEX di tingkat ASEAN. Pada ILDEX Indonesia 2023 in, tercatat ada 203 peserta pameran yang berasal dari 25 negara dan akan menyajikan lebih dari 46 seminar nasional maupun internasional dengan 84 pembicara.

    Pada pameran ini, Fapet IPB turut menampilkan beberapa produk, antara lain pakan ternak Sorinfer, magot, wafer ternak, telur, produk BSF (black soldier fly) berupa pakan kucing dan beberapa pakan ternak lain. Hadir pula produk Kedaireka berupa rendang domba, yogurt rosella, roti rosella, telur omega 3, madu dan produk-produk dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiwa (PKM) Fapet yang antara lain berupa crackers, susu yang diekstrak dari jangkrik, spons dari bulu domba serta media tanam yang juga berasal dari bulu domba. (Femmy) 

  • Fakultas Peternakan (Fapet) berpartisipasi dalam pameran peternakan Indo Livestock di Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) selama 3 hari mulai dari 6 sampai 8 Juli. Opening ceremony dilaksanakan pada hari ini (6/7) dan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc yang mewakili Menteri Pertanian. Dirjen PKH juga menyempatkan untuk mengunjungi booth Fapet IPB bersama Guru Besar IPB Prof. Muladno.

    Produk Fapet yang ditampilkan dalam pameran ini antara lain adalah pakan ternak sorinfer, herbal mineral blok (HMB), magot, wafer ternak dan beberapa pakan ternak lain. Selain itu ada juga madu, telur dan makanan berbahan baku daging sapi seperti dendeng dan rendang. Produk olahan susu berupa yogurt juga tersedia di booth Fapet pada acara tersebut.

    Indolivestock 2022 Expo dan Forum diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama dan tahun ini menjadi kali ke-15 penyelenggaraan acara serta diikuti oleh 200 peserta dari 23 negara. “Kolaborasi dengan pemerintah dalam kegiatan ini untuk bersama-sama mengenalkan teknologi industri peternakan, pertanian dan perikanan secara luas kepada masyarakat dan sebagai wadah informasi dan transfer teknologi di dunia peternakan”jelas Managing Director PT Napindo Media Ashatama, Arya Seta Wiriadipoera.

    menjadi wadah berkumpulnya para pelaku usaha dan industri peternakan. Bukan hanya sebagai tempat berkumpul semata, Indolivestock juga menjadi ajang pertukaran informasi inovasi dan teknologi dalam dunia peternakan.

    Dalam acara pembukaan tersebut hadir pula Presiden Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P Utoyo yang menyampaikan beberapa hal terkait peternakan di Indonesia yang sudah jauh maju ke depan. “Kemajuan ini terjadi berkat kerjasama banyak pihak, antara lain pemerintah, pelaku usaha, akademisi, pers dan publik” ungkapnya. Alumni Fapet IPB angkatan 1 ini juga menerangkan beberapa produk unggulan peternakan di Indonesia yaitu sapi-sapi unggul dari Bali, Madura dan Aceh serta domba Garut. Selain itu teknologi perunggasan ayam yang sudah hampir 70% peternak menggunakan kandang tertutup atau closed house. “Kemajuan-kemajuan teknologi ini bisa ditampilkan di pameran seperti ini”jelasnya. (Femmy)

  • Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H, Fakultas Peternakan (Fapet) IPB membagikan karkas broiler dari Closed House-B Fakultas Peternakan IPB untuk seluruh Tenaga Kependidikan (tendik) yang terdiri dari PNS, Tetap, Kontrak dan THL di lingkungan Fapet IPB. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jum’at (8/3) dan berlokasi di depan lobby Auditorium JHH Fapet IPB.

    Sebanyak total 153 tendik Fapet yang berasal dari Dekanat Fapet 49 orang, INTP 51 orang, IPTP 38 orang, satpam gedung 6 orang dan lab belakang 11 orang. Masing-masing tendik mendapatkan Karkas Broiler sebanyak 2 ekor hasil panen dari Closed House-B.

    Dijelaskan oleh Eka Koswara, S.Pt selaku penanggungjawab kegiatan bahwa Fakultas Peternakan punya kerjasama dengan Charoen Pokphand dengan produk utamanya yaitu karkas ayam. “Kita kerjasama dengan mereka untuk kesejahteraan keluarga Fakultas Peternakan terutama Tendik kita sehingga mereka bisa menikmati hasil dari kerjasama dengan perusahaan terbesar di yang bergerak di bidang perunggasan khususnya ayam pedaging”ujarnya.  

    Acara ini dibuka oleh Dekan Fapet Dr. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr dan turut dihadiri oleh para Wakil Dekan Fapet yaitu Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni serta Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB. (Femmy).

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar kegiatan Penganugerahan Penghargaan untuk para mahasiswa berprestasi, (28/12) di Auditorium Jannes Humuntal Hutasoit (JHH), Fapet IPB, Bogor. Dalam acara tersebut, sebanyak 119 mahasiswa Fakultas Peternakan menerima 156 penghargaan dari berbagai lomba serta kejuaraan. Selain itu apresiasi juga diberikan kepada para Dosen, Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) beserta Wakilnya yang berada di lingkungan Fapet IPB University.

    Dekan Fakultas Peternakan, Dr Idat Galih Permana dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk apresiasi dari Fakultas dan Departemen terhadap berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh para mahasiswa Fapet. Kegiatan kemahasiswaan ini merupakan kegiatan yang tidak terlepas dari kurikulum. IPB memandang bahwa kegiatan kemahasiswaan sama pentingnya dengan kegiatan Akademik dan sinergis dengan MBKM yang dicanangkan oleh kementerian.

    “Kegiatan kemahasiswaan harus didesain sedemikian rupa sehingga nanti kedepan pada saat lulus menjadi seorang sarjana memiliki kompetensi yang kuat dibidang peternakan, termasuk juga kemampuan soft skill yang kuat sehingga bisa semakin memperkaya kemampuan kita pada saat kita bekerja,” ujarnya seraya berharap agar penghargaan ini bisa menjadi motivasi, tidak hanya untuk yang menerima apresiasi tapi juga kepada teman-teman yang lain.

    Kegiatan ini juga dihadiri para Wakil Dekan, Ketua Departemen serta para Dosen di lingkungan Fapet IPB University. Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Irma Isnafia Arief menyampaikan laporan mengenai kegiatan kemahasiswaan selama tahun 2022. “Berdasarkan data SIMAKER serta berbagai data yang didapatkan dari laporan mahasiswa melalui ORMAWA, capaian prestasi untuk tahun 2022 meliputi prestasi internasional sebanyak 26 prestasi, diantaranya adalah Student Competition di bidang ilmiah, presenter terbaik, kemudian kompetisi non akademik termasuk diantaranya untuk debat dan kategori musik”ujarnya di awal laporan.

    Prof. Irma juga mengatakan, 130 prestasi nasional tersebut melampaui target awal yaitu 100 prestasi yang diantaranya terdiri dari PKM, PPKO Abdidaya, kompetisi akademik dan non akademik di Perguruan Tinggi dan Instansi lainnya. Kemudian untuk Regional tingkat Perguruan Tinggi ada 104 prestasi yang hampir semuanya mendapatkan prestasi, diantaranya adalah Mapres (Mahasiswa Berprestasi), OMI, Cowboy Showtime, CST, juara Dekan Cup, serta kompetisi lainnya di tingkat IPB.

    Di bidang akademik, capaian mahasiswa yang menjalankan paling sedikit 20 SKS di luar kampus, atau yang termasuk IKU 2 adalah sebesar 55,87%  atau 818 mahasiswa dari jumlah total mahasiswa S1 sebanyak 1.464 pada tahun 2022. “Target dari DIKTI adalah minimal 35% dan tahun ini kita bisa mencapai 55,87%,” jelasnya. Selain itu, ada juga kegiatan MBKM yang diikuti oleh mahasiswa di luar kampus yaitu MBKM Flagship dari Kemenristek Dikti dan MBKM yang dilakukan oleh Fakultas yaitu Sertifikasi Perunggasan Jenjang 5, Matching Fund Kedai Reka, Soft Skill Kemahasiswaan dan Kewirausahaan serta kegiatan magang di Teaching Farm diantarnya Closed House dan di Jonggol. (Femmy)

  • Melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA), Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakati kerjasama dengan Perkumpulan Masyarakat Perunggasan Indonesia (MIPI). Penandatanganan MoA ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga, (24/5). 

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menyambut baik kegiatan tersebut,  “Ke depannya kita berharap perunggasan di Indonesia ini bisa kita tingkatkan terutama kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, peternak, termasuk juga industri, khususnya dalam bidang pendidikan, riset maupun di dalam pemberdayaan” ujarnya. Dr. Idat juga melihat MIPI memiliki jaringan internasional yaitu World Poultry Science Association dan di Indonesia juga aktif mengadakan event baik seminar maupun workshop.

    Lebih lanjut Dekan Fapet juga mengenalkan kepada MIPI dua divisi di Fapet yang berkaitan langsung dengan unggas, yaitu Divisi Produksi Ternak Unggas yang dikepalai oleh Prof. Iman Rahayu dan Divisi Nutrisi Ternak Unggas yang dikepalai oleh Prof. Sumiati. Selain itu ada juga beberapa divisi yang mensupport, terutama untuk riset. Divisi tersebut antara lain Bidang Pemuliaan yang banyak riset mengenai unggas. 

    Sementara itu, Ketua Umum MIPI Prof. Ir. Arnold Parlindungan Sinurat MS., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar industri perunggasan di Indonesia ini bisa maju, “Baik yang besar maupun yang kecil kita menginginkan sama-sama maju. Sampai saat ini masalah yang masih kita hadapi terutama gejolak harga di perunggasan, sering terjadi dan terulang. Untuk itu perlu dikerjasamakan agar pemikiran dari teman-teman di Fapet dan MIPI maupun dari universitas lain bisa kita satu padukan supaya industri perunggasan ini bisa maju’’ jelasnya.

    Prof. Arnold juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan dalam action kerjasama ini. Beberapa hal tersebut antara lain adalah penyebaran ilmu dan pengetahuan, baik secara teorotis maupun secara praktis, dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat supaya masyarakat kita merasakan keberadaan dan kegunaan MIPI maupun Fapet di seluruh Indonesia.

    Penandatangan MoA diawali dengan pembacaan isi naskah MoA oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB, Dr. Sri Suharti, kemudian dilanjutkan penandatangan oleh kedua belah pihak. Pada sesi diskusi masing-masing ahli menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan rencana program. Beberapa hal tersebut antara lain dari Prof. Iman Rahayu yang menyampaikan bahwa pada kegiatan ini kita sudah merancang program Webinar mengenai Animal Welfare, dan Transportasi Logistik di Poultry dan pengabdian kepada masyarakat.

    Detail program lain disampaikan oleh Dr. Maria Ulfah, dosen Fapet sekaligus Komda MIPI cabang Jawa Barat, DKI dan Banten. Divisi Produksi Unggas Fapet IPB bekerjasama dengan MIPI akan memfokuskan webinar dengan tema Penerapan Animal Welfare pada Logistik Unggas dan ini akan kami kerjasamakan dengan Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GBPU). Kemudian terkait dengan edukasi, divisi Produksi Unggas bekerjasama dengan MIPI juga akan  memberikan edukasi kepada masyarakat, misalnya tentang bagaimana harusnya penanganan produk unggas yang baik,. program untuk mengurangi stunting,.

    Selanjutnya Prof. Sumiati menyampaikan pada aspek penelitian industri yang sedang dirancang dan negosiasi dan berlokasi di closed house. Selain itu banyak juga industri yang ingin mencobakan programnya di perguruan tinggi, karena legalitas diperlukan.

    Dr. Ir. Laurentius Hardi Parsetyo, M.Agr dari MIPI turut menyampaikan info mengenai animal conference nanti ada 3 forum, yang pertama scientific fourm, yang kedua bussiness forum (pelaku usaha juga banyak dan ingin ada kontak), lalu culinary forum (meningkatkan kesadaran akan kualitas). (Femmy)

  • Bertempat di Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J), Dr Idat Galih Permana, Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University bersama Tim Peneliti Program Kedaireka yang diketuai oleh Prof Cece Sumantri secara resmi me-launching Portable House For IPB D1, kandang portabel dengan sistem free range (29/11).

    Prof Cece mengatakan bahwa tujuan kandang portabel ini ingin membuat kandang free range dengan kandang portabelnya, kalau pedoknya sudah unggul bisa dipindah sekalian dengan pagarnya. “Ke depannya, kandang portabel ini menjadi model dengan target ke ayam organik, jadi ayamnya sebetulnya sudah kualitas organik, lebih tahan penyakit terutama Newcastle Disease dan Tetelo, tinggal bagaimana mendesain pakannya. Idealnya ayam organik itu harus free range, ayamnya lebih sehat dan perlu ada beberapa kajian terutama ketahanan terhadap bakteri juga parasit”ungkapnya.

    Dalam sambutannya, Dekan Fapet Dr. Idat Galih Permana juga menyebut sistem free range ini terkontrol, sehingga ayamnya bisa dipelihara secara sistem organik. “Seperti halnya di negara-negara maju dimana sekarang masyarakatnya sudah semakin aware terhadap kesehatan dan lingkungan, sistem pemeliharaan seperti ini sudah mulai banyak dikembangkan dan masyarakatnya juga semakin banyak yang mengkonsumsi produk-produk organik” jelasnya. Dr. Idat juga berharap dengan adanya percontohan seperti ini bisa juga dikembangkan di tempat-tempat lain dan para peternak yang selama ini memelihara secara konvensional dengan kandang tertutup atau dilepas secara uncontrol bisa mulai mengembangkan sistem ini. Selain itu akan dilihat juga dari sisi efisiensi penggunaan pakan.

    Bagus Widiatmoko, S.Pt, mitra Kedaireka yang membuat kandang portabel ini menjelaskan baru pertama kali membuat sistem free range seperti ini. Sebelumnya, alumni Fapet angkatan 38 ini biasa membuat mini closed house. Untuk pengerjaan kandang portabel ini dibutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan dan ke depannya akan ada penyempurnaan. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (FAPET) IPB University melakukan penandatanganan kerja sama nota kesepahaman (MoU) dengan PT ASputra Perkasa Makmur (ASPM), 28/3. Kerja sama tersebut dalam rangka pengembangan akademik di bidang kewirausahaan dan soft skill mahasiswa IPB University. Kerja sama ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar bisa melakukan kegiatan akademik dan juga magang ataupun pelatihan dalam bidang budidaya unggas dalam model medium scale.

    Dr Idat Galih Permana, Dekan Fapet IPB University menyampaikan, aspek pendidikan pada kerja sama ini melibatkan dosen dan mahasiswa yang bisa dijadikan sekolah asisten mitra. “Pada prinsipnya terbuka untuk umum, dikarenakan adanya pengaturan dari sisi jumlah dan juga waktu,” kata Dr Idat. 

    Ia melanjutkan, kegiatan tersebut dapat berupa praktikum serta langsung terjun ke lapang. Sementara, aspek yang ingin dikembangkan yaitu membuat mahasiswa bisa menjadi wirausaha dalam produksi ayam broiler melalui model kemitraan. Salah satunya dengan sistem Paranje.

    Ananta Anastasia dari PT ASputra Perkasa Makmur (ASPM) mengatakan, “Paranje merupakan terobosan program pemberdayaan bagi masyarakat khususnya mahasiswa Fakultas Peternakan.” Ia menjelaskan program tersebut merupakan program pemeliharaan ayam broiler melalui kemitraan. Program ini memfasilitasi peminjaman kandang sehingga menjadi jembatan bagi mahasiswa menjadi peternak pemula. Ia berharap setelah lebaran sudah bisa check in pertama. 

    Penandatanganan kerjasama ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa ketika lulus, sudah mempunyai pengalaman tentang mengelola bisnis ayam broiler dengan skala menengah. Skema kerjasama ini menarik karena Paranje bisa memfasilitasi pinjaman berupa kandang. Melalui kerjasama ini, tidak hanya dalam aspek budidaya tetapi pihak Paranje juga bisa memberikan training bagi mahasiswa atau calon peternak yang tertarik untuk memulai bisnis peternakan.

    Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Fapet IPB University yaitu, Dr Idat Galih Permana, Dr Sri Suharti, Prof Irma Isnafia Arief, Dr Jakaria, Iyep Komala, dan Ananta Anastasia dari PT ASputra Perkasa Makmur (ASPM)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar Mini Workshop Penggunaan Teknologi Multispectral Imaging Feed Sample di Ruang Sidang  dan Ruang Inovasi Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga (16/6). Dr. Daniel Uyeh, seorang peneliti  dan dosen aktif di Departemen Biosystems and Agricultural Engineering, Michigan State University, USA berperan sebagai pemateri.

    Dr. Daniel yang baru kali pertama bertandang ke Indonesia ini mengatakan dengan kecerdasan buatan pada sistem ini bisa memprediksi kandungan nutrien pada pakan ternak. Selain itu, multispectral imaging technology juga dapat digunakan  untuk mendeteksi kontaminasi atau pemalsuan bahan pakan. Teknologi ini tentu saja merupakan hal baru dan menarik bagi peserta mini workshop yang terdiri dari dua puluhan mahasiswa partisipan tersebut.

    Dekan Fapet IPB Dr Idat Galih Permana, M.Sc.Agr menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan untuk berdiskusi ”Bagi kami ini merupakan hal yang baru sebab sejauh yang kita ketahui tidak ada industri yang menggunakan teknologi ini untuk menganalisa dan untuk diaplikasikan pada quality control pakan ternak”ujarnya. “Fakultas Peternakan IPB sudah  memiliki A near-infrared  spectrometry (NIRS) di laboratorium yang merupakan instrumentasi untuk analisis kandungan nutrien bahan pakan secara cepat,  namun saat ini masih perlu untuk mengembangkan basis datanya ”lanjutnya.

    Mini workshop dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet Dr. Sri Suharti serta dimoderatori oleh Dr. Windi Al Zahra. Beberapa peserta yang terdiri dari mahasiswa Fapet dari mulai program Sarjana sampai Pascasarjana terlihat aktif dalam sesi diskusi, tanya jawab serta training secara hybrid dengan menampilkan 3 mahasiswa dari Michigan.

    Jafar Sumahta Munte, peserta mini workshop yang berasal dari prodi Teknologi Produksi Ternak, mengaku mengenal kembali masking dan mendapatkan warna yang mewakilkan suatu bahan pakan “Program ini sangat bagus karena kolaborasi dengan luar negeri jadi sangat membantu kita yang di Indonesia jadi bisa lebih banyak tahu lagi tentang bahan pakan”ujarnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University bekerjasama dengan  PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk gelar Program Retooling Feed Profesional Enterpreneur (FPE) bertajuk “Pengembangan Wirausaha Muda Pakan Ternak Untuk Penguatan Industri Sapi Perah Nasional” untuk sarjana dengan latar belakang keilmuan Nutrisi dan Teknologi Pakan Ilmu Peternakan. Peserta berasal dari beberapa perguruan tinggi dan telah diseleksi oleh pelaksana kegiatan retooling.

    Kegiatan pelatihan berlangsung selama 7 hari yang terdiri dari 35% teori dan 65% praktik produksi dan bisnis. Para tutor atau yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari pakar di beberapa bidang yang berasal dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) Fapet, antara lain Ir. Agus Setiana, MS sebagai motivator, Prof. Panca Dewi Manu Hara Karti S. dan Dr.rer.nat. Nur Rochmah Kumalasari dengan materi Manajemen Produksi Tanaman Pakan, Prof. Luki Abdullah yang memberikan materi Forage Processing dan beberapa materi serta tutor lainnya lainnya. Selain dari Fapet IPB, ada juga tutor lain yang berasal dari PT. Prima Agrostis Nusantara selaku industri pakan ternak yaitu Zoufikar Imani dan Adam Mirza. Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan Manajemen Keuangan oleh Dr. Adi Hadiyanto agar mampu mengelola sistem keuangan khususnya di bisnis pakan.

    Pada pembukaan acara tersebut, Dekan Fapet IPB Dr. Idat Galih Permana mengatakan, “Saat ini produksi sapi perah atau susu kita masih sekitar 20% dalam negerinya dan ini merupakan tantangan yang cukup besar. Kita selaku orang yang terlibat di dalamnya merasa bahwa sapi perah ini penting, terutama bagaimana kita mencukupi kebutuhan susu nasional karena saat ini konsumsi susu kita jauh lebih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN bahkan kalau tertinggi di Belanda” jeasnya. Lebih lanjut, Dekan Fapet juga ingin mengajak seluruh komponen di persapiperahan ini tidak hanya industri tapi peternak-peternak rakyat. Peternak rakyat dari sisi pengadaan pakan masih apa adanya, dan curahan waktu yang jadi beban peternak sebagian besar adalah mencari pakan terutama mencari hijauan. Bagaimana kalau para peternak ini sudah bisa memanfaatkan hijauan yang baik, berkualitas, komposisi nutrientnya cukup, bisa disiapkan dalam bentuk pakan olahan. Produktivitas dan kesejahteraan peternak akan semakin meningkat.

    ‘’Dengan adanya pelatihan Feed Profesional Enterpreneur ini mudah-mudahan bisa tumbuh pengusaha-pengusaha pakan, khususnya pakan komplit,” harapnya.

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Bogor gelar Pelatihan untuk Satuan Tugas Satgas Mental Health pada (22/11) di Ruang Sidang Fapet IPB.  Peserta kegiatan terdiri dari Dosen, mahasiswa aktif, serta tenaga kependidikan di lingkungan Fapet IPB.

    Dr. Iyep Komala, PIC satgas mental health Fapet mengungkapkan bahwa pelatihan ini diperlukan khususnya untuk para peserta agar mendapatkan arahan dari PUSPAGA tentang bagaimana caranya mentrigger mahasiswa yang ingin melakukan konseling agar mau berbicara dan kita dapat meyakinkan bahwa rahasia akan terjamin.

    Elly Sahara Harahap, S.E, M.Si JFT Koordinator Rujukan Puspaga DP3A menjelaskan secara garis besar mengenai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) ini mengurusi tentang perempuan dan anak untuk mencegah adanya kekerasan terhadap perempuan dan anak dan juga memberdayakan perempuan-perempuan yang ada khususnya di kota Bogor. “Urusan tentang perempuan dan anak ini kami ada 2 layanan yang pertama yaitu adanya pusat pembelajaran keluarga yaitu pencegahan agar tidak ada terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak dan melayani semua permasalahan yang dialami oleh masyarakat kota Bogor ”jelas Eli. Eli juga menyampaikan untuk masyarakat bisa curhat dan itu terjaga kerahasiaannya. “Kami juga mengadakan sosialisasi edukasi di sekolah-sekolah dari mulai PAUD dan sampai SD SMP dan SMA kalau tingkat mahasiswa kami baru disini kami mengadakan ini suatu kehormatan dan pengalaman kami”tambahnya.

    Pelatihan ini menampilkan Mochammad Raihan Nur Fadhillah, S.Psi sebagai Narasumber. Dengan penuturan yang mudah dimengerti khususnya oleh kalangan muda, Psikolog dari Puspaga Kota Bogor ini berhasil menyampaikan materi konseling secara runut dan interaktif dengan peserta. Raihan, begitu sapaan akrabnya bahkan mengajak peserta secara langsung untuk mempraktikkan bagaimana menyelesaikan sebuah contoh kasus dalam sebuah sesi konseling.

    Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Peternakan IPB University, Prof. Irma Isnafia Arief turut hadir dan mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kita sangat concern dan fokus untuk mendampingi teman-teman mahasiswa ini untuk sukses dalam studi di IPB ini apalagi terkait dengan efek pandemi kemarin kita merasakan masih sangat terbawa”ungkapnya. Prof. Irma juga mengatakan bahwa pendampingan para konselor kepada mahasiswa sangat membantu, tidak hanya sebatas konseling, bahkan bahkan sampai didatangi ke rumah mahasiswa untuk meyelesaikan masalah bersama-sama dengan pihak keluarga. “Mereka adalah masa depan bangsa, tanggungjawab kita. Mudah-mudahan satgas ini jadi terlembaga secara bagus dan kita punya sistem SOP penanganan atas berbagai macam kondisi dari teman-teman mahasiswa”harapnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB University mengadakan promosi bertajuk Talk Show Interaktif Pascasarjana Fakultas Peternakan IPB University IPB, 12/3. Acara ini mengundang sejumlah alumni berprestasi dari program pascasarjana Fapet.

    Dalam sambutannya Dekan Fakultas Peternakan Dr. Idat Galih Permana menyampaikan sejarah berdirinya program pascasarjana Fapet IPB pada tahun 1975 dan merupakan program studi tertua di Indonesia. Kemudian pada tahun 2007 saat itu berkembang 2 program studi ilmu ternak untuk S2 dan S3 yaitu Ilmu Produksi Ternak dan Ilmu Nutrisi Pakan hingga saat ini. “Pada kesempatan pagi ini, kita akan bersama-sama  mengikuti talkshow terkait bagaimana kedua program studi ini bisa berkiprah dalam rangka meningkatkan kualitas SDM khususnya dalam peningkatan jenjang dari program S1 ke S2 maupun program ke S3” jelasnya.

    “Saat ini kami menerapkan moto : ramah dan berkualitas. Jadi kami ingin memberikan layanan yang sebaik-baiknya dengan berbagai macam media, baik secara langsung maupun media sosial yang ada ataupun sistem informasi” ujar Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University. Prof. Anas juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak perlu repot ketika akan mendaftarkan ujian, seminar, dsb karena sudah disiapkan sistemnya termasuk paltform untuk berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Selain itu di pascasarjana IPB juga ada program lulus tepat waktu, program PMDSU, dan program rekognisi pembelajaran lampau yang bisa mempercepat kelulusan tapi tidak bisa menggantikan tugas akhir.

    Wakil Rektor IPB University bidang Inovasi dan Bisnis, Prof Erika Budiarti Laconi, turut hadir memberikan saran dan semangat kepada seluruh peserta yang hadir. “Untuk masuk di S2 itu ada waktunya dua tahun dan S3 tiga tahun, kalau lewat satu hari anda sudah telat, kalau kurang dari 1 hari berarti anda sukses, oleh sebab itu kalau bisa mengambil mata kuliah dan sebagainya sudah dipikirkan ke arah mana bidangnya”. Beliau juga berharap hasil studi ini bukan hanya mendapatkan gelar S2 dan S3, tapi semua keilmuannya bermanfaat untuk masyarakat dan keluarga kita. Hasil riset bisa kita tingkatkan invensi menuju inovasi, harapannya apa yang kita lakukan harus bisa menjawab tantangan masyarakat, problem di masyarakat dan semoga penelitian-penelitiannya sudah diarahkan kesana.

    Sesi pertama talkshow ini membahas mengenai Peran dan Posisi Prodi Pascasarjana Fakultas  Peternakan IPB dalam kancah nasional dan Internasional dengan menampilkan dua narasumber yaitu Ketua Program Studi ITP Dr. Ir. Salundik, M.Si dan Ketua Program Studi Ketua Program Studi INP Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah M.Sc.Agr.

    Pada sesi kedua talkshow ini menghadirkan para alumni sukses lulusan Fapet yang berbagi pengalamannya menempuh pendidikan di pascasarjana Fapet. Para alumni terdiri dari Yanto Hardianto, S.Pt., M.Si, alumni S2 INP yang saat ini menjabat sebagai Manager Nutritionist & Research Development PT. Central PanganPertiwi, hadir pula alumni S3 INP Dr. Ir. Cecep Hidayat, S.Pt., M.Si dari Balitnak Kementan RI, alumni Program PMDSU S3 PS ITP IPB University dan peneliti BRIN Dr. Isyana Khaerunnisa, S.Pt  dan Ria Putri Rahmadani, S.Pt, M.Si, alumni program sinergi S2 dan juga General Manager PT. Pandu Biosains. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB University gelar Kegiatan Sertifikasi K3L (Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan) untuk Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), (18/8). Pelatihan pembekalan dengan tema Refreshment Kompetensi “Petugas K3 Laboratorium” ini terselenggara atas kerjasama Direktorat Sumberdaya Manusia (SDM),  Fakultas Peternakan IPB University dan PT Rukindo (Ruang Kompetensi Indonesia).

    Wakil Dekan bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Sri Suharti menjelaskan bahwa kegiatan sertifikasi ini terdiri dari dua tahapan yaitu pembekalan dan uji kompetensi. "Para peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah melalui proses seleksi oleh panitia yang memenuhi persyaratan. Terpilih sepuluh PLP perwakilan dari seluruh fakultas di lingkungan IPB University. Selain itu juga dua PLP yang mendaftar secara mandiri dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),” terangnya.

    Menurutnya, pemahaman akan K3L ini diperlukan oleh para pengelola laboratorium terutama untuk saat ini. Dr Sri berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian para PLP dalam K3L.

    Dekan Fakultas Peternakan Dr Idat Galih Permana dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan di laboratorium tidak hanya untuk akademik tapi juga untuk riset dan jasa. Melalui sertifikasi ini, ia berharap kemampuan PLP bisa ditingkatkan dan juga untuk meminimalisir risiko yang terjadi.

    Sementara itu, Direktur SDM IPB University, Dr Heti Mulyati menyampaikan bahwa pelatihan ini dibuat sebagai kompensasi non finansial dalam rangka capacity building. “PLP adalah salah satu jabatan fungsional di tenaga kependidikan (tendik). Ada yang perlu kita improve dari implementasinya. Dalam pengembangan tendik, saat ini masih terbatas pesertanya dan baru tahap pertama yang akan dievaluasi untuk pelatihan selanjutnya,” tandasnya. (Femmy/SSI/ZUl)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University gelar Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Perunggasan operator telur tetas (24/5) dan pencampur pakan (3/6) untuk mahasiswa aktif, fresh graduate maupun alumni yang berkecimpung di dunia peternakan unggas. Kegiatan sertifikasi yang diikuti oleh 40 orang peserta ini merupakan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan terselenggara atas kerjasama Fapet IPB University dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi.

    Kegiatan menghadirkan enam orang asesor dari LSP Agribisnis Ambissi dan 4 orang diantaranya merupakan PLP di Fapet IPB University “Seseorang dikatakan ahli atau kompeten di bidang tertentu, harus ada pengakuan secara legal. Kompeten itu merupakan irisan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Adanya subsidi Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) dari BNSP merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi” jelas Laeli Komalasari, SP, M.Si, asesor pada skema operator telur tetas. “Tugas asesor itu sendiri adalah mengumpulkan bukti-bukti yang terdiri dari bukti langsung yaitu dengan melakukan uji demonstrasi dan bukti tidak langsung yaitu uji tulis pada saat asesmen ” tambah PLP dari Divisi Unggas Departemen IPTP Fapet ini.

    Muhammad Fakhrurozi, peserta sertifikasi telur tetas mengaku program bimtek plus sertifikasi ini sangat baik dan bermanfaat bagi para mahasiswa. “Saya rasa Divisi Unggas Fakultas Peternakan sudah cukup baik menjalankan program ini, fasilitas yang diberikan sangat lengkap. Kami diberikan bimbingan teknis yang disampaikan oleh para ahli terkait penetasan telur unggas, dan dapat memperaktikan langsung menggunakan alat-alat yang layak untuk uji kompetensi” ujar mahasiswa angkatan 56 dari prodi Teknologi Produksi Ternak yang juga seorang Duta IPB perwakilan dari Fapet ini.

    Peserta lain dari skema pencampur pakan, Hafidz Muhammad Muhshi, sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk melakukan sertifikasi operator pencampur pakan, Hafidz beralasan hal ini perlu didapatkan sebagai tolak ukur bahwa kita bisa melakukan pencampuran pakan dan juga bisa mengerti apa yang akan dilakukan oleh seorang operator apabila kita menjadi seorang atasan. “Semoga ada kegiatan sertifikasi lainnya ataupun tingkat lanjutan dan bisa diselenggarakan sepanjang tahun” ungkap mahasiswa Prodi S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan ini. (Femmy).

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University gelar Sertifikasi Kompetensi Perunggasan Operator Telur Tetas dan Pencampur Pakan. Sertifikasi ini ditujukan bagi mahasiswa aktif, fresh graduate maupun alumni IPB University dan masyarakat umum yang berkecimpung di dunia peternakan unggas. Kegiatan sertifikasi tahun ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan tahun 2022 dan 2023, untuk tahun ini diikuti oleh 180 orang peserta. 

    Pelaksanaan sertifikasi operator perunggasan 2024 merupakan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan terselenggara atas kerjasama Fapet IPB University dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi. 

    “Alhamdulillah kegiatan sertifikasi profesi unit kompetensi oprator telur tetas berhasil berjalan dengan normal dengan jumlah asesi 80 orang dilaksanakan sejak tanggal 26 – 29 Juni 2024, semua lulus dengan kompeten dan tingal menunggu sertifikat dari BNSP” jelas Prof Iman Rahayu Hidayati Soesanto, Guru Besar Fapet IPB yang juga asesor pada skema operator telur tetas.

    Dr. drh. Maya Purwanti, MS, asesor skema pencampur pakan mengatakan bahwa uji kompetensi ini penting bagi asesi karena dunia industri dan dunia kerja. “Memahami bahwa kompetensi yang dimiliki tenaga kerja telah diuji sesuai SKKNI dan disertifikasi oleh BNSP dan juga memenuhi ekspektasi DUDIKA (Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) sehingga tenaga Kerja tidak lagi perlu melakukan penyesuaian diri yang terlalu lama” jelas Dr. Maya yang kesehariannya mengajar di Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor ini.

    Uji sertifikasi kompetensi dilaksanakan di Lab. Fapet sebagai lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK), pelaksanaan 24-29 Juni 2024 di Lab. Unggas sebanyak 80 peserta untuk skema telur tetas dan 24-30 Juni 2024 di Lab. Nutrisi Pakan sebanyak 100 peserta untuk skema pencampur pakan.

    Rizky Nadia, S.Pt, M.Si, peserta uji sertifikasi skema pencampur pakan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan sertifikasi perunggasan mengaku ingin menguji diri sendiri dan ingin memiliki sertifikasi dikarenakan beberapa kegiatan harus memiliki sertifikasi agar dapat diakui. “Asesor yang menguji baik, kompeten, dan sangat jelas dalam memberikan materinya. Tempat ujian nyaman dan fasilitasnya sangat memadai serta alat dan bahan untuk melakukan pengujian sangat lengkap” demikian kesannya. 

    Peserta lain, Muhammad Fayyadh Fahrizal yang mengikuti uji kompetensi bidang telur tetas turut menyampaikan kesannya mengikuti kegiatan ini. “Sertifikasi penetasan telur ini sangat baik pelaksanaannya dan juga asesornya, semoga acara ini dapat berlangsung lagi seterusnya setiap tahun agar nantinya banyak teman-teman dari Fakultas Peternakan maupun dari luar Fakultas peternakan terutama IPB University dan juga alumni alumni yang tersertifikasi” ungkapnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB University gelar Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Perunggasan Jenjang 5 untuk mahasiswa aktif, fresh graduate maupun alumni yang berkecimpung di dunia peternakan unggas. Kegiatan sertifikasi terbagi atas 5 batch dimulai dari akhir Juni hingga pertengahan Juli 2022. Sertifikasi ini merupakan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan terselenggara atas kerjasama  Fakultas Peternakan IPB University dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Agribisnis Ambissi.

    Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB University, Prof. Irma Isnafia Arief  mengatakan kegiatan sertifikasi perunggasan level 5 ini didesain dengan bimtek terpadu dengan narasumber dari praktisi perunggasan sehingga menjadi Mata kuliah Enrichment courses IPB20E (0-2) Etika Profesional, dimana mahasiswa mendapatkan keuntungan ganda yaitu sertifikat kompetensi perunggasan level 5 dari BNSP dan 2 sks MBKM. “Untuk peserta alumni fresh graduate maka sertifikasi kompetensi ini sangat bermanfaat untuk karir di masa kini dan mendatang" jelasnya.

    Kegiatan ini menghadirkan 3 orang Asesor  dari LSP Agribisnis Ambissi. Asesor tersebut antara lain Guru Besar Fapet IPB Prof. Iman Rahayu, Rae Hanif dan Chandra Kirana.  Lalu, sebenarnya apa maksud dan tujuan  dari kegiatan ini? Menurut Chandra Kirana, salah satu asesor yang terlibat dalam kegiatan ini, tujuan sertifikasi yang pertama untuk menilai bahwa seseorang apakah sudah kompeten di semua unit yang ada di skema perunggasan level 5. Tujuan kedua jika kita melihat fungsinya di dunia kerja, maka sertifikasi ini sebagai bukti tambahan atau bukti pendamping baik ijazah yang digunakan oleh asesi selama dia mengikuti pendidikan formal sehingga ada nilai lebih ataupun pembanding untuk perusahaan. Chandra juga menjelaskan jika di industri, sertifikasi jenjang 5 ini posisinya di Kepala Unit, Asisten Manajer atau bisa juga di Supervisor. Asesor yang sudah 10 tahun berkecimpung di bidang sertifikasi ini juga memberikan kesan, pesan dan harapan mengenai kegiatan ini “Para peserta sangat luar biasa, semangat mengikuti asesmen ini. Diharapkan ke depannya di akademisi ini ini mata kuliah selaras dengan unit-unit kompetensi, jadi ketika mahasiswa lulus dan mengikuti asesmen sudah tidak kaget lagi” tutupnya.

    Para peserta nampak antusias mengikuti kegiatan ini. Dian Ardian Syah, peserta batch pertama yang juga lulusan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Angkatan 54. “Sangat mengapresiasi untuk Ibu Prof. Iman Rahayu yang sudah menginisiasi adanya sertifikasi perungasan ini, acara yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa peternakan” tuturnya. Menurutnya, banyak ilmu dan hal baru yang peserta dapat selama masa bimbingannya. Dibimbing oleh dosen dan ahli dari setiap materi bimbingannya, membuat penyampaian materi menjadi lengkap dan mudah dipahami, yang mana sebelumnya tidak didapatkan di kuliah dan ini penting untuk dunia kerja.

    Peserta lain, Fajar Rezki Pambudi, turut merasakan manfaat dari kegiatan ini  “Acara sertifikasi perunggasan jenjang 5 sangat bermanfaat untuk saya. Banyak ilmu yang saya dapatkan setelah mengikuti acara tersebut, terutama untuk saya yang belum pernah terjun secara langsung di lapang” ujar mahasiswa prodi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fapet angkatan 55  ini. Peserta batch terakhir ini juga mengatakan bahwa materi yang diberikan dapat menjadi bekal ketika sudah terjun ke lapang secara langsung. Materi yang dimuat mulai dari pengolahan data produksi, penerapan biosekuriti di peternakan, hingga pentingnya berkomunikasi untuk menjalin kerja sama antar berbagai pihak. ”Saat pelaksanaan ujian, asesor dan asisten asesornya pun memberikan pengalaman-pengalaman beliau di lapang, sehingga peserta menjadi tahu langkah apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan.’’ tandasnya.  (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar talkshow bertajuk Yogurt Rosella dan Pengembangannya untuk Produk Roti Yogurupan dan Strudel. Acara ini merupakan bagian dari IPB Innovation EXPO 2023 yang diselenggarakan di Botani Square Mall Bogor (29/09). Prof. Irma Isnafia Arief, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fapet IPB sekaligus inventor dari yogurt rosella menjelaskan bahwa talkshow ini membahas dan menampilkan pangan olahan hasil ternak yang dihilirisasi menjadi ragam pangan sehat, yaitiu yogurt dengan ekstrak bunga rosella yang dari berbagai penelitian diketahui mempunyai banyak manfaat kesehatan. “Untuk pengembangan dari yogurt ini, kita membuat turunan ragam pangan lainnya yaitu roti dan cookies” ujarnya.

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University Dr Ir Idat Galih Permana, MSc. Agr yang memberikan sambutan pada acara tersebut mengatakan “Produk inovasi Fapet yogurt rosella saat ini sudah berkembang dan menghasilkan produk roti dan strudel yogurt rosella, terobosan yang luar biasa karena kita biasa mengonsumsi seperti makan eskrim atau susu. Sekarang yogurt itu dimasukkan ke dalam strudel ataupun roti yang dengan kita mengonsumsinya, selain mendapat rasa nikmat dari produk tersebut juga kita lebih sehat” jelasnya.

    Talkshow ininjuga menampilkan beberapa Narasumber yang terlibat dalam produksi inovasi tersebut. Narasumber pertama adalah Edgina Burton, SPt, MSi  owner Yogurt Dairycious- CV Sari Burton menyampaikan awal mula produksi yogurt di tahun 2015 hingga berkembang seperti saat ini. “Tahun 2022, pada program Kedaireka bersama Prof. Irma, kami mengembangkan varian produk baru yaitu menambahkan rosella ke dalam yogurt dan juga ada tambahan bakteri probiotiknya yang menghasilkan karakteristik baru yang yang muncul dibanding dengan yang sebelumnya”. Karakteristik ini, menurut Burton lebih memberikan kesan segar ke produk dan meningkatkan pasar serta permintaan dari konsumen.

    Reni Sulastriani SPt, owner Rezupan Bakery turut hadir memperkenalkan produknya yaitu Yogurupan-Roti Yogurt di hadapan peserta dan pengunjung acara tersebut. Reni memberikan gambaran dan tips mengenai roti tersebut “Dalam adonan roti kita tambahkan yogurt, untuk fillingnya juga kita tambahkan yogurt rosella. Produk ini tahan di suhu ruang selama 6 jam, untuk menjaga kualitas. Jika ingin lebih lama, bisa disimpan dalam freezer hingga 4 hari. Untuk menikmati kelezatannya, setelah keluar freezer di thowing terlebih dahulu di suhu ruang, lalu roti siap dikonsumsi dengan rasa yang segar dan adonan yang masih lembut, lebih enak dalam keadaan dingin”jelasnya.

    Selain roti, pangan sehat lain yang ditampilkan adalah strudel dan cookies. Ade Rakhmawaty STP, owner Mawar Pakuan yang memproduksi inovasi tersebut menyebut baik strudel maupun cookies memiliki rasa yang unik, segar dan tidak terlalu manis sehingga ramah terhadap kosnumen yang menghindari gula. “Umumnya produk strudel atau cookies itu manis, namun pada produk strudel dengan isian yogurt membuat rasanya tidak manis, asam dan lebih segar. Pada produk almond crispy rasa yogurt juga menampikan cita rasanya unik dan creamy dengan tekstur yang lembut” tandasnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University bersama LSP Agribisnis dan PT. Multi Sarana Pakanindo menyelenggarakan Webinar dengan topik Dunia Perunggasan Modern secara online melalui zoom meeting pada (24/6). Kegiatan ini merupakan pembukaan dari rangkaian acara bimbingan teknis dan pelatihan dalam rangka persiapan ujian kompetensi dan sertifikasi operator telur tetas dan pencampur pakan untuk para peserta sertifikasi khususnya, namun webinar ini terbuka untuk umum mengingat perkembangan teknologi yang begitu cepat menuntut kita untuk beradaptasi terhadap berbagai hal, tidak terkecuali dalam dunia perunggasan. Era serba modern ini pun menjadi sebuah tantangan baru bagi para peternak untuk mengembangkan dan hilirisasi menjadi peternak yang lebih modern.

    Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Peternakan IPB University, Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si menyampaikan “Untuk meningkatkan kompetensi di bidang perunggasan saya yakin adik-adik mahasiswa sudah mendapatkan mata kuliahnya nutrisi unggas atau produksi unggas, tetapi kemampuan kita itu harus ada yang merekognisi dan mengakui”ungkapnya. Pengakuan dalam hal ini adalah sertifikasi yang nanti bisa menjadi pengakuan atas kemampuan kita dan juga menjadi modal untuk berkarier di lapangan kerja. “Untuk webinar hari ini kita mendapatkan narasumber yang luar biasa ini langsung dari ahlinya perunggasan modern, ada Pak Syafri dan Pak Murti yang sudah berpengalaman dalam mengelola perunggasan dan juga kemitraan dalam bidang perunggasan, peserta bisa langsung berdiskusi tentang perkembangan industri perunggasan.kemudian dari sisi akademi ada Pak Rudi Afnan yang expert dalam bidang unggas dan merupakan dosen di bidang produksi umum unggas”jelasnya.

    Webinar yang dihadiri oleh hampir 200 peserta ini, menghadirkan beberapa narasumber yang memberikan materi sesuai keahliannya. Narasumber pertama yaitu Dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fapet Dr. Rudi Afnan, S.Pt., M.Sc.Agr. memaparkan materi dengan tema succesful hatching yang menjelaskan bagaimana agar penetasan unggas berhasil.

     Selanjutnya dihadirkan narasumber dari PT Charoen Pokphand (CP) Indoneia yaitu Ir. Syafri Afriansyah, MBA. Pria yang saat ini menjabat sebagai Head Bussines Unit Human Capital for Poultry Business di PT. CP ini menjelaskan rangkaian bisnis budidaya perunggasan dari hulu sampai hilir. Beberapa hal utama yang dsampaikan di sesi ini antara lain mengenai konteks global, gambaran industri umum, bisnis perunggasan di Indonesia dan bagaimana kita melihat ke depan. “Industri perunggasan itu berkembang sangat pesat dan banyak tantangannya. Bisnis model baru akan bermunculan, harapannya mahasiswa sudah mumpuni dan siap untuk menghadapi berbagai macam perubahan”ujar lulusan Martin J. Whitman School of Management yang sudah hampir 20 tahun berkarier di PT Charoen Pokphand.

    Dari kalangan industri lainnya, hadir pula Murtiyadi, S.Pt selaku Area Head Production West Java 1 Charoen Pokphand. Dalam pemaparannya, pria yang akrab disapa Murti ini mengenalkan teknologi cangggih sistem closed house yang merupakan sistem dimana kandang dibuat tertutup dengan udara yang masuk dan keluar diatur melalui inlet dan outlet sehingga kondisi lingkungan mikro di dalam kandang dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam. (Femmy).

  • Fakultas Peternakan IPB University gelar webinar “Menjaga Kesehatan Mental Saat Masa Pandemi COVID-19”, (25/7). Ada tiga narasumber yang hadir dalam webinar ini. Mereka adalah Idei Khurnia Swasti, MPsi, Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Basith Halim, dokter yang sedang menempuh pendidikan PPDS-1 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- RSCM dan Sri Pangesti Budi U, SPd, SE, Ak, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis RS UMMI Bogor.

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi ini telah mengubah tatanan sosial masyarakat.

    “Kita sudah dua semester melakukan kuliah secara online. Semester depan perkuliahan masih dilakukan secara online. Oleh karena itu, pada acara hari ini kita akan mendengar bagaimana cara melakukan pola hidup sehat di masa pandemi dan tetap produktif. Saya harap adik-adik mahasiswa tetap semangat menjalani kegiatan sehari-hari,” ujarnya di hadapan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan serta anggota Agrianita Fakultas Peternakan IPB University.

    Dalam kesempatan ini, Idei memaparkan pengalamannya menjadi supervisor di Pojok Curhat UGM. Pojok Curhat UGM merupakan wadah konsultasi psikologi yang dibentuk oleh Fakultas Psikologi UGM.

    Menurut Idei, sehat itu terdiri dari dua hal. Yaitu sehat fisik dan mental. “Dengan kondisi keduanya (fisik dan mental) yang sehat, kita bisa menjalani hidup dengan produktif,” jelasnya.

    Peserta juga mendapatkan penjelasan yang lengkap terkait Corona Virus dari dr Basith. Mulai dari cara penularan, gejala-gejala yang terjadi pada pasien, tata cara farmakologi COVID-19, cara mengatasi sesak, mengatur posisi duduk dan pernafasan, serta rehabilitasi pasca COVID-19 dengan adaptasi fungsi paru yang masih ada.

    ”Untuk pandemi ini kita tidak bisa menyepelekan seperti batuk, pilek, flu biasa. Kita tidak boleh lengah. Gejala COVID-19 pada penderita komorbid jantung akan merasakan sakit dada. Dan untuk perokok, kebanyakan banyak mengalami sesak nafas,” jelasnya.

    Sri Pangesti Budi juga berbagi pengalamannya seputar kondisi rumah sakit semenjak pandemi melanda.  “Saat pandemi, IPB University menjalin kerjasama dengan RS UMMI. Civitas IPB University mendapatkan privilege untuk rawat inap di RS UMMI. Selain dosen dan pegawai, ada beberapa mahasiswa IPB University yang kami handle langsung. Kami siapkan kebutuhan mereka sehari-hari terutama terkait kesehatan. Selama menghandle pasien COVID-19, ketenangan membawa dampak yang signifikan dan peranan orang lain dalam memberi support kepada pasien juga sangat membantu kesembuhan. Oleh karena itu, seluruh komponen harus bersatu, bahu-membahu,” jelasnya (ipb.ac.id)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menyelenggarakan Webinar bertajuk “Sistem Perunggasan Closed House System bersama PT. Multi Sarana Pakanindo (MSP) & PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CP)” secara daring , (23/6). Kegiatan ini merupakan rangkaian acara bimtek dan pelatihan dalam rangka persiapan ujian kompetensi dan sertifikasi perunggasan jenjang 5 yang akan dilaksanakan pada akhir Juni sampai dengan pertengahan Juli di Fapet IPB yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi – Bogor dengan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

    Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menghaturkan apresiasi kasih kepada PT. MSP baik dari segi edukasi maupun kemitraan. “Perunggasan di Indonesia merupakan industri yang sangat maju dan modern. Pada hari ini, peserta khususnya para mahasiswa dan alumni yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat mendapat pencerahan dari para narasumber PT. MSP terkait dengan pengelolaan unggas modern baik pada broiler maupun layer, sehingga ketika nanti mengikuti uji kompetensi, peserta bisa lolos. Karena sertifikasi ini merupakan standar minimal seorang sarjana peternakan harus bisa memahami bagaimana pengelolaan perunggasan pada sistem kandang modern khususnya pada closed house, lebih lanjut” jelasnya.

    Dekan Fapet juga menyampaikan beberapa hal terkait perunggasan, antara lain mengenai berbagai faktor yang menunjang kemajuan di perunggasan yaitu bibit, pakan, juga sistem perkandangan. Sistem perkandangan modern sudah diterapkan di Indonesia khususnya pada broiler maupun layer untuk sistem perkandangan closed house sistem dan sudah menjadi standar bagi peternak dalam pengembangan atau dalam mengembangkan bisnis unggas broiler, karena dengan perkandangan ayam yang saat ini kita pelihara bukan merupakan ayam membutuhkan perlakuan yang khusus baik dari aspek manajemen, pakan, sehingga bisa memberikan performance maupun produktivitas yang tinggi.  Ketika ternak dipelihara dengan nyaman dan baik, maka hasilnya akan baik. Hal tersebut sudah dibuktikan di Fapet atas hibah dari PT. Charoen Pokhpand telah memiliki kandang closed house, dengan kapasitas 20.000 dengan performance sangat baik.

    Dalam webinar ini, dihadirkan beberapa narasumber yang memberikan materi sesuai keahliannya. Narasumber pertama yaitu  Marwan Hendrianes, ST dari PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm. Lulusan Teknik Mesin Unila ini memberikan materi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selanjutnya drh. Indra Dwi Resmana menyampaikan 2 materi yaitu Biosecurity dan Prosedur Jaminan Mutu. Mengelola Sistem Produksi serta Teknologi Close House  disampaikan secara apik oleh Gatot Aditya Respati ,S.Pt  dan dilanjutkan dengan materi Penerapan IOT Close House oleh Bapak Deriana Mabrur dan dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta. Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Windy Anugrah dari PT. MSP mengenai Analisa Usaha Peternakan. (Femmy). 

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar Workshop Implementasi Kerjasama dengan Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI) di Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga (15/2). Dekan Fapet IPB Dr Idat Galih Permana, M.Sc.Agr dalam sambutannya menjelaskan awal mula kerjasama antara Fapet dengan SASPRI “Berawal dari 10 Desember yang lalu, Fapet mengadakan assignment dengan SASPRI dalam rangka implementasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan aspek pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat ” ujarnya. Selaku pimpinan Fapet, Ia juga amat mengapresiasi program yang sudah berjalan di masyarakat khususnya di ternak sapi potong “Saya kira ini inovasi sosial yang sangat baik, dimana IPB turut serta mengedukasi para peternak dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak” ungkapnya.

    Guru Besar Fapet IPB sekaligus Wali Utama SASPRI, Prof. Muladno yang juga hadir pada workshop tersebut menjelaskan tiga aspek penting dalam mendidik Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). “Aspek pertama yaitu pengubahan pola pikir beternak yang pasif, ini merupakan pondasi utama. Selanjutnya adalah bagaimana kita ajari mereka untuk berbisnis, bergotong royong dan berhimpun melalui koperasi. Aspek terakhir yaitu teknologi” jelasnya.

    Selanjutnya disampaikan presentasi dengan tema Membangun Kedaulatan Pangan dari Desa Melalui Sinthesa IPB (Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa untuk Industri Pangan Bangsa) oleh Ir. Kusmutarto Basuki, MBA. Dalam presentasinya, Ketua Dewan Pembina SASPRI ini memaparkan beberapa tahap penting dalam pembentukan Sinthesa-IPB. Tahap pertama dimulai dari konsolidasi internal SASPRI, Gapoktan dan BUMDes, dilanjutkan dengan pemetaan potensi SDM dan SDA serta perencanaan bisnis segitiga emas. Ketiga tahap tersebut masing-masing dilaksanakan selama satu bulan. Selanjutnya dilaksanakan penyusunan peraturan desa dan pendampingan.

    Implementasi kerjasama SASPRI dengan MBKM dijelaskan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Irma Isnafia Arief. Pemaparan disampaikan dari mulai Perhitungan SKS, topik yang dapat dilakukan di SPR, KKN hingga capestone. Workshop yang juga dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet Dr. Sri Suharti ini juga dihadiri oleh para Kadiv di lingkungan Fapet secara langsung di Ruang Sidang Fapet. Beberapa anggota SASPRI dari berbagai daerah di Indonesia baik dari pulau Jawa, Sumatra maupun Sulawesi turut hadir secara online. Arfan, salah satu wali SASPRI yang berasal dari Sulawesi mengaku siap menerima kedatangan Mahasiswa maupun Dosen yang ingin berkolaborasi di wilayahnya. (Femmy)