Fakultas Peternakan Fakultas Peternakan Fakultas Peternakan
  • Home
  • Profil
    • Profil
      • Fakultas Peternakan IPB
      • Sejarah
      • Visi, Misi, Tujuan & Motto
      • Struktur Organisasi & Tupoksi
      • Pimpinan Fapet
      • Kebijakan Mutu
      • Program Kerja & Renstra
      • Senat Fapet IPB
      • Identitas : Warna Bendera, Yel-yel, Mars Fapet
      • Leaflet Fakultas
      • Daftar Keanggotaan Dosen di Komite Internasional
      • Himpunan Alumni Fapet
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Ruang Kuliah
      • Perpustakaan
      • UP3J
      • Auditorium
      • Layanan Kesehatan
      • Fasilitas Penunjang
      • Akses Internet dan Sistem Informasi
    • Dosen & Staf
      • Dosen D-IPTP
      • Dosen D-INTP
      • Daftar Keanggotaan Dosen dalam Asosiasi
      • Prestasi Dosen
      • Dosen Outbound
      • Staf Inbound
      • Profil Tenaga Kependidikan
      • Prestasi Tenaga Kependidikan
      • Bidang Kepakaran Dosen
    • Divisi
      • Produksi Ternak Perah
      • Produksi Ternak Unggas
      • Produksi Ternak Daging Kerja & aneka Ternak
      • Teknologi Hasil Ternak
      • Pemuliaan dan Genetika
      • Teknologi Industri Pakan
      • Nutrisi Ternak Perah
      • Nutrisi Nutrisi Ternak Daging dan Kerja
      • Ilmu & Teknologi Tumbuhan Pakan & Pastura
      • Manufaktur dan Industri Pakan
      • Nutrisi Ternak Unggas
  • Pendidikan
    • Pendidikan Sarjana (S1)
      • Pengertian Umum
      • Teknologi Produksi Ternak
      • Nutrisi dan Teknologi Pakan
      • Teknologi Hasil Ternak
    • Kurikulum S1
      • Pengertian Umum
      • Kurikulum Teknologi Produksi Ternak
      • Kurikulum Nutrisi dan Teknologi Pakan
      • Kurikulum Teknologi Hasil Ternak
      • Kurikulum PPKU
    • Pendidikan Pascasarjana
      • Ilmu Nutrisi dan pakan (S2&S3)
      • Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (S2&S3)
    • Akademik
      • Status Akreditasi
      • Peraturan Akademik
  • Direktori
    • Fapet IPB
      • Inovasi & HAKI
      • Video Highlight
      • Sasaran Mutu Pelayanan Akademik
      • Berita
      • Download Media Promosi
      • POB Layanan Akademik
      • Denah Area IPB
      • Nomor Kontak Darurat
      • Sosok
      • Kontak Kami
      • Download Form Pelayanan Akademik
      • Webinar Series
      • Sustainable Deveopment Goals | SDGs
      • FAQs
    • Publikasi
      • Tropical Animal Science Journal
      • Media Peternakan
      • Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan
      • Bulletin Ilmu Makanan Ternak
      • Buku Karya Staf Fapet IPB
      • AADGC 2014 Proceeding
      • Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
    • Penelitian
      • Tesis Mahasiswa Pascasarjana (S2)
      • Disertasi Mahasiswa Pascasarjana (S3)
      • Skripsi Mahasiswa Sarjana (S1)
    • Kerjasama
      • Kerjasama Dalam Negeri
      • Kerjasama Luar Negeri
    • Seminar
      • ISAI 2012
      • ISAI 2015
      • SNIP 2017
      • ISAI 2018
      • I-Care 2024
    • Gallery Foto
      • Seputar Fakultas
      • Fasilitas Laboratorium
      • Aktivitas Civitas Fapet
    • PPID Fapet
      • Profil PPID
      • Daftar Informasi Publik
      • Informasi Berkala
      • Informasi Tersedia Setiap Saat
      • Informasi Serta Merta
      • Daftar Peraturan/Keputusan/Kebijakan
      • Laporan Tahunan
      • Program Kegiatan
      • Program Strategis
      • Tata Tertib Kehidupan Kampus
    • More
      • Program Beasiswa
      • Jadwal Kegiatan
      • Testimoni
      • Achievement
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Kemahasiswaan
      • Daftar Kegiatan Outbound Mahasiswa Ke Luar Negeri
      • Program Kreativitas Mahasiswa
      • Daftar mahasiswa Internasional
      • Daftar Kegiatan Kemahasiswaan
      • Daftar Prestasi Mahasiswa
    • Alumni
      • Himpunan Alumni IPB
      • Lowongan Kerja
      • Tracer Alumni
      • Profil Alumni
      • Daftar Alumni Fapet IPB
      • Hanter IPB
    • Lembaga Kemahasiswaan
      • Badan Eksekutif Mahasiswa
      • Himaproter
      • Himasiter
      • DPM Fapet IPB
      • Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)
    • Beasiswa
    • Daftar Mahasiswa Internasional
  • PPID
  • search
  1. You are here:  
  2. Home
  3. Berita

News

Profesor IPB University Beri Penjelasan Ilmiah Bahaya Pelihara Satwa Liar secara Perorangan atau Lembaga

Details
Created: 07 August 2023
Hits: 514

Meluasnya berita kematian Harimau Benggala yang dipelihara oleh selebritas Indonesia menuai polemik dari berbagai pihak. Meski bukan jenis satwa yang dilindungi di Indonesia, harimau Benggala terkategori sebagai satwa yang terancam punah berdasarkan lembaga konservasi dunia International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University memberikan penjelasan ilmiah terkait pemeliharaan satwa liar oleh perseorangan. Menurutnya, dari segi psikologi maupun fisiologi, pada umumnya satwa liar yang ditangkap dan dipindahkan ke lingkungan baru yang bukan merupakan habitat aslinya dapat dipastikan akan mengalami stres. Stres yang terjadi pada satwa dapat menyebabkan fenomena perubahan ekstrim metabolisme dan fisiologi di dalam tubuhnya. 

“Bagi orang awam, satwa liar yang dipelihara oleh perorangan maupun oleh lembaga seperti kebun binatang maupun taman safari dinilai sebagai bentuk perlindungan terhadap satwa liar. Namun, pada kenyataanya pembatasan gerak menjadi salah satu faktor pemicu stres dan kematian,” tutur Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan itu.

Sebagai contoh, Harimau Sumatera di alam memiliki daya jelajah yang cukup luas (puluhan dan bahkan ratusan kilometer persegi untuk setiap ekornya). Dengan demikian, paling tidak memerlukan tempat pemeliharaan yang cukup luas pula di tempat penampungan barunya.

“Pada prinsipnya, setiap hewan termasuk satwa langka memiliki zona homeostasis (zona ideal di mana hewan dapat tumbuh dan bereproduksi) untuk setiap kondisi fisiologi tubuhnya. Jika terjadi perubahan lingkungan yang drastis, maka satwa langka akan berusaha mengembalikan dirinya dari kondisi fisiologis ke kondisi yang mendekati zona homeostasisnya dengan cara mengalokasikan energi dan berbagai sumber daya lain di dalam tubuhnya,” terang Prof Ronny. 

Akibatnya, lanjut dia, pengalihan energi dan sumber daya pada tubuh satwa liar berefek terhadap defisitnya energi dan sumber daya untuk kebutuhan lain, seperti untuk kebutuhan hidup pokok (basal/fasting metabolic rate). Biasanya hal itu juga akan mengorbankan pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.

“Jika stres ini tetap berlanjut, maka satwa langka akan mengorbankan alokasi energi dan sumber daya lainnya lebih banyak untuk mengatasi stres. Kondisi itu akan berakibat satwa langka tidak dapat bereproduksi. Bahkan, pada tahap satwa liar tidak dapat mengatasi stres yang lebih besar lagi, maka satwa langka akan mati,” jelas dia.

Prof Ronny menjelaskan, konsep konservasi melalui pemeliharaan satwa langka di kebun binatang, termasuk pemeliharaan yang dilakukan oleh perorangan, sudah banyak ditinggalkan dalam ilmu konservasi modern, terlebih yang menerapkan sistem pengandangan, karena pembatasan ruang gerak akan memicu stres. Menurutnya, konsep konservasi in situ seperti pemeliharaan satwa langka di suaka margasatwa dan taman konservasi dinilai yang paling tepat, walaupun memerlukan biaya yang tinggi

Prof Ronny R Noor: Kematian Satwa Liar di Tangan Selebritas Mempermalukan Indonesia!

Details
Created: 07 August 2023
Hits: 454

Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan pengakuan salah satu selebritas yang mengaku memelihara satwa liar yang dilindungi. Dalam pengakuannya, ada enam anak dari satwa yang dilindungi tersebut mati dengan mengungkapkan berbagai alasan, termasuk katanya mengalami dehidrasi.

Menanggapi kejadian itu, Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University menyatakan, kematian satwa liar tersebut mempermalukan nama Indonesia di mata dunia. Menurutnya, satwa liar yang dilindungi bukanlah barang mainan ataupun hewan peliharaan. “Artinya, tidak boleh seenaknya dipelihara oleh orang awam yang dinilai tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan luas terkait satwa liar,” tegasnya.

“Dalam dunia konservasi satwa liar, salah satu tolak ukur keberhasilannya adalah pengembangbiakkan satwanya. Artinya jika satwa liar tersebut tidak berkembang biak dan bahkan mengalami kematian dapat dipastikan bahwa pengetahuan pengelola tersebut akan satwa liar sangat minim sekali,” ujar Prof Ronny.

Menurut Prof Ronny, kehebohan kematian satwa liar yang dipelihara oleh selebritas ini harus diusut secara tuntas. Pasalnya, jika tidak dilakukan akan mempermalukan Indonesia di dunia internasional, termasuk pihak yang mengeluarkan izinnya.

“Perlu dirunut secara aturan dan kebijakan bagaimana satwa liar yang dilindungi ini sampai dapat dipelihara secara perorangan. Kalaupun aturan memperbolehkan, tentunya tidak sembarang orang dapat memeliharanya, apalagi satwa liar yang menjadi ikon dunia ini mengalami kematian,” ungkap dia. 

Lebih jauh ia mengatakan, kejadian itu juga perlu diusut tuntas bagaimana konsesi pemeliharaan satwa liar sampai dapat jatuh pada perorangan. Selain itu, kata Prof Ronny, juga perlu dilakukan evaluasi apakah orang tersebut memiliki pengetahuan terkait satwa liar.

“Satwa liar bukanlah binatang peliharaan yang hanya sekedar untuk memuaskan hobi seseorang. Satwa liar perlu dilindungi dan memerlukan pengetahuan sangat khusus untuk memeliharanya,” ucapnya.

Bagi Prof Ronny, ketidakpedulian akan nasib satwa liar dalam penangkaran baik apalagi kematian satwa liar yang dilakukan oleh perorangan ataupun lembaga sudah dapat dipastikan memperburuk citra Indonesia di panggung internasional dalam menangani dan melakukan konservasi satwa liarnya.

“Kasus satwa liar yang dipelihara perorangan dan mengalami kematian ini sudah seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga, karena sudah mencoreng nama Indonesia di dunia Internasional,” tandasnya (ipb.ac.id)

More Articles …

  1. Kuliah Pembekalan KKNT, Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University Cicipi Lezatnya Susu Pasteurisasi dan Evaporasi
  2. Himasiter IPB University Lakukan Kunjungan Industri Pakan ke PT Sugeng Jaya Grup
  3. Tingkatkan Kualitas Ternak, Departemen IPTP IPB University Gelar International Webinar Teknologi Multiomics
  4. Lemak Hewan Jadi Bahan Bakar Pesawat, Ini Pandangan Prof Ronny R Noor
  5. Prof Sumiati: Tidak Perlu Lagi Takut, Kini Produk Unggas Bisa Rendah Kolesterol dengan Rekayasa Pangan Fungsional
  6. Fakultas Peternakan IPB University Gelar Sertifikasi Operator Perunggasan
  7. Persiapan Ujian Kompetensi dan Sertifikasi Perunggasan, Fakultas Peternakan IPB University Berikan Pembekalan Sistem Penetasan dan Pencampuran Pakan Perunggasan
  8. Fakultas Peternakan IPB University Jadi Tuan Rumah Penandatanganan Kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon
  9. Terima Kasih Atas Bakti dan Dedikasinya Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Di Fapet IPB
  10. Selamat dan Sukses Atas Pelantikan Dekan Dan Ketua Departemen di Fapet IPB Periode 2023-2028

Subcategories

Pengumuman Article Count: 16

Lowongan Kerja Article Count: 20

Jadwal Kegiatan Article Count: 131

Best program Article Count: 4

Latest Article Count: 75

Page 75 of 409
  • Start
  • Prev
  • 70
  • 71
  • 72
  • 73
  • 74
  • 75
  • 76
  • 77
  • 78
  • 79
  • Next
  • End

Most Popular

  • Maggot, Alternatif Bahan Pakan untuk Ransum Unggas
  • Susu Segar Bisa Cepat Basi, Begini Cara Simpan Agar Awet
  • Daging Kelinci Halal dan Sehat
  • Batasi Pakan, Peneliti IPB Buktikan Entok Tetap Produktif Bertelur
  • Proses Pelayuan untuk Tingkatkan Mutu Daging Sapi
Kontak kami


Fakultas Peternakan IPB

Address:
Jl. Agatis Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Jawa Barat, Indonesia
Phone: 0251-8622841, 8622812
Fax: 0251-8622842
E-mail :  fapet@apps.ipb.ac.id