News

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University menggelar Workshop Implementasi Kerjasama dengan Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI) di Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga (15/2). Dekan Fapet IPB Dr Idat Galih Permana, M.Sc.Agr dalam sambutannya menjelaskan awal mula kerjasama antara Fapet dengan SASPRI “Berawal dari 10 Desember yang lalu, Fapet mengadakan assignment dengan SASPRI dalam rangka implementasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan aspek pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat ” ujarnya. Selaku pimpinan Fapet, Ia juga amat mengapresiasi program yang sudah berjalan di masyarakat khususnya di ternak sapi potong “Saya kira ini inovasi sosial yang sangat baik, dimana IPB turut serta mengedukasi para peternak dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak” ungkapnya.

    Guru Besar Fapet IPB sekaligus Wali Utama SASPRI, Prof. Muladno yang juga hadir pada workshop tersebut menjelaskan tiga aspek penting dalam mendidik Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). “Aspek pertama yaitu pengubahan pola pikir beternak yang pasif, ini merupakan pondasi utama. Selanjutnya adalah bagaimana kita ajari mereka untuk berbisnis, bergotong royong dan berhimpun melalui koperasi. Aspek terakhir yaitu teknologi” jelasnya.

    Selanjutnya disampaikan presentasi dengan tema Membangun Kedaulatan Pangan dari Desa Melalui Sinthesa IPB (Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa untuk Industri Pangan Bangsa) oleh Ir. Kusmutarto Basuki, MBA. Dalam presentasinya, Ketua Dewan Pembina SASPRI ini memaparkan beberapa tahap penting dalam pembentukan Sinthesa-IPB. Tahap pertama dimulai dari konsolidasi internal SASPRI, Gapoktan dan BUMDes, dilanjutkan dengan pemetaan potensi SDM dan SDA serta perencanaan bisnis segitiga emas. Ketiga tahap tersebut masing-masing dilaksanakan selama satu bulan. Selanjutnya dilaksanakan penyusunan peraturan desa dan pendampingan.

    Implementasi kerjasama SASPRI dengan MBKM dijelaskan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Irma Isnafia Arief. Pemaparan disampaikan dari mulai Perhitungan SKS, topik yang dapat dilakukan di SPR, KKN hingga capestone. Workshop yang juga dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet Dr. Sri Suharti ini juga dihadiri oleh para Kadiv di lingkungan Fapet secara langsung di Ruang Sidang Fapet. Beberapa anggota SASPRI dari berbagai daerah di Indonesia baik dari pulau Jawa, Sumatra maupun Sulawesi turut hadir secara online. Arfan, salah satu wali SASPRI yang berasal dari Sulawesi mengaku siap menerima kedatangan Mahasiswa maupun Dosen yang ingin berkolaborasi di wilayahnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB University Gelar Workshop Implementasi Problem Based Learning di Program Studi Sarjana (16/03). Workshop ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu  Direktur Pengembangan Program dan Teknologi Pendidikan Ir. Lien Herlina, M.Sc, Kasubit Pengembangan Pembelajaran, dan Impplementasi PBL masing-masing oleh Prof. Dr. Ir. Yulin Lestari  dari Direktorat Pengembangan Program dan Teknologi Pendidikan serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc.

    Hadir pula dalam acara tersebut Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Idat Galih. Permana, M. Sc.Agr yang dalam sambutannya mengatakan bahwa kita memerlukan sekali pencerahan tentang bagaiman metode pembelajaran PBL. “Setahun ini kita sudah menyusun kurikulum K2020 dan sejak semester awal kemarin kita sudah mengimplementasikan khususnya mulai dari Program PPKU” ujarnya. Lebih lanjut beliau menyampaikan harapannya kepada para dosen dan PLP yang hadir dalam workshop tersebut agar selepas acara ini berlangsung untuk dapat menyiapkan semacam SAP atau RPS dimana nanti ke depan kita sudah bisa mengimplementasikan yang dikawal oleh Prof. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB University.

    Pemaparan pertama yaitu Konsep Problem Based Learning (PBL) oleh Ir. Lien Herlina, M.Sc  yang secara singkat apa saja yang sudah dipakai di mata kuliah dengan konsep PBL yang sudah berjalan dari semester yang lalu sudah pakai PBL dengan Project Based Learning(PjBL), Case Study, dan sebagainya.  “PBL itu sebetulnya membutuhkan kreativitas, jadi kalau hanya membaca definisi saja saja sama seluruh dunia juga dalam ilmu pendidikan seperti itu” tegasnya.

    Materi selanjutnya yaitu Implementasi PBL masing-masing disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Yulin Lestari yang memberikan beberapa contoh implementasi PBL berupa presentasi kuliah berupa video, beliau juga menjelaskan mengenai waktu, metode,sasaran serta  tujuan yang didapat oleh mahasiswa dari kegiatan tersebut. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc turut memaparkan implementasi PBL dalam mata kuliah dengan studi kasus yang menarik seputar food industry serta menambahkan keunggulan dari implementasi PBL  “Mahasiswa bisa aktif di kelas karena bobot nilai cukup tinggi, bukan hanya mengandalkan nilai dari UTS dan UAS” jelasnya.

    Tindak lanjut implementasi disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB University Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si dalam workshop yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini. “Dalam waktu dekat ini kami akan mengajak Departemen, Komdik untuk memilih dulu mata kuliah yang siap untuk melakukan PBL ini dengan beberapa tahapan” ujarnya sebelum mengakhiri acara.

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University mengadakan workshop sertifikasi pemuliabiakan ayam  IPB D1 di Hotel Aston, Bogor. Acara ini berlangsung selama dua hari pada (5-6/8) dengan kegiatan workshop pada hari pertama dan penyusunan dokumen pada hari kedua.

    Dekan Fapet IPB Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr menyampaikan beberapa harapan mengenai program breeding ini. “Harapannya bisa dikembangkan dan diterima oleh masyarakat dengan strategi di internal yaitu penyerapan sistem breedingdan  renovasi kandang”ungkapnya. “Masyarakat lebih meningkatkan konsumsi ayam lokal karena ketergantungan ayam ras saat ini cukup tinggi, sehingga masyarakat bisa lebih mengkonsumsi protein hewani”lanjutnya.

    Namun ada juga tantangan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana produk bisa disebar luaskan di masyarakat, sehingga keberadaan ayam IPB D1 bisa dikenal luas. “Kedepannya bukan menyaingi ayam lokal yang ada tapi menyebarluaskan kepada masyarakat untuk memberikan informasi sehingga  lebih dikenal. Akan lauching ke masyarakat dan diharapkan sesuai dengan standard sehingga diperlukan adanya sertifikasi ini”pungkasnya.

    Workshop ini menghadirkan beberapa narasumber terkemuka yang berasal dari dalam IPB maupun luar IPB. Narasumber pertama yaitu Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Sc yang memamparkan awal mula pengembangan pemuliabiakan ayam lokal pedaging unggul IPB-D1  berbasis sumberdaya lokal. “Ayam IPB D-1 dikembangkan sejak 2010 dengan keunggulan yaitu pertumbuhan cepat, tahan penyakit salmonella dan tetelo/ND, Adaptip terhadap  manajemen dan penggunaan pakan lokal hingga 40%, cita rasa daging empuk dan spesifik seperti ayam kampung”jelasnya.

    Selanjutnya Firmansyah Budiyanto, S.Pt., M.Si dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak di Kementerian Pertanian hadir menyampaikan materi mengenai Standar Nasional Indonesia Ayam Lokal. “SNI ayam lokal merupakan dokumen standar teknis dan menjadi satu-satunya instumen yang memiliki kekuatan hukum”tuturnya. Firman juga menjelaskan manfaat SNI ayam lokal bagi produsen yaitu mendorong terciptanya produk dengan standar tertentu  yang hanya bisa dihasilkan jika produksi memenuhi ketentuan tertentu. Namun untuk penerapan SNI bersifat sukarela kecuali keperluan melindungi kepentingan umum. Selain itu disampaikan beberapa tahapan perumusan, dokumen acuan serta beberapa persyaratan terkait SNI.

    Dr. Ir. Tike Sartika, M.Si, Peneliti dari Pusat Riset Peternakan melanjutkan materi dengan tema pembentukan dan breeding ayam lokal Indonesia. Dr. Tike banyak menjelaskan mengenai spesies ayam lokal Indonesia dari mulai sejarahnya hingga saat ini. “Ayam lokal yang ada di Indonesia merupakan turunan ayam hutan merah indonesia yang sudah terkontaminasi dari ayam lokal Cina maupun India. Indonesia termasuk salah satu pusat domestikasi ayam di dunia”paparnya.

    Pada sesi kedua, Rofii, S.Pt., M.Si selaku Ketua Kelompok Unggas dan Aneka Ternak, Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementerian Pertanian menyampaikan materi dengan tema ‘Kebijakan Pengembangan Pembibitan Ayam Lokal lalu dilanjutkan dengan pemateri terakhir yaitu Dr. Sri Subekti, S.Pt., M.Si dari R&D Charoen Phokphand yang membawakan tema Outlook Industri Pakan Ayam Lokal Indonesia’. (Iis Erlina).

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University mengadakan Workshop Sertifikasi Ternak Ruminansia Kecil pada Program Pembibitan Domba Premium IPB di Hotel Aston, Bogor. Acara ini berlangsung selama dua hari pada (22-23/7) dengan kegiatan workshop pada hari pertama dan penyusunan dokumen pada hari kedua.

    Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber terkemuka, yaitu Ir. Cisilia Esti Sariasih selaku Koordinator Pengelolaan Sumber Daya Genetik Hewan, Direktur Peternakan Kambing Burja dan Domba Dorsip Martinus Alexander serta Prof. Dr. Ismeth Isnounu, M.Si, peneliti di Pusat Riset Peternakan, Kelompok Riset Pemuliaan Ternak (BRIN). 

    Selain itu hadir pula narasumber dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fapet IPB yaitu Prof. Dr. agr. Asep Gunawan, S.Pt., M.Si sebagai inovator domba premium IPB. Turut hadir Dekan Fapet IPB University, Dr. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt. M.Si., Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama, dan Pengembangan, Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si., guru besar, staf pengajar, serta praktisi lainnya.

    Dr. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr, dalam sambutannya menekankan pentingnya dua komoditas unggulan di Fapet IPB yang menjadi sektor pembibitan, yaitu ayam IPB D1 inovasi Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M.Agr. Sc., dan Domba Premium IPB inovasi Prof. Dr. agr. Asep Gunawan, S.Pt. "Domba premium IPB diharapkan unggul tidak hanya dari segi kualitas, tetapi juga dari produksinya," jelasnya.

    Ir. Cisilia Esti Sariasih memaparkan regulasi pemerintah terkait program pembibitan dan sertifikasi penetapan serta pelepasan galur ternak di Indonesia. "Saat ini terdapat 70 galur yang sudah ditetapkan dan 38 galur yang sudah dilepaskan," ujarnya. Peluang perkembangan ternak di Indonesia sangat besar, didukung oleh pertumbuhan penduduk yang diperkirakan naik 0,90% per tahun pada 2025-2030, bonus demografi dengan populasi usia produktif yang lebih besar, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi.

    Martinus Alexander membahas program pemuliaan dan pembentukan ternak kambing burja, termasuk daya tahan genetik kambing boer terhadap penyakit dan parasit, ADG, produksi karkas tinggi, dan tingkat kesuburan reproduksi. "Manajemen pemeliharaan, terutama terkait kesehatan seperti antiparasit, sangat penting dalam beternak kambing burja," tambahnya.

    Prof. Dr. Ismeth Isnounu, M.Si menjelaskan tentang Teknologi Pembentukan Bibit Unggul Domba dan Kambing di Indonesia. "Syarat suatu rumpun atau galur ternak hasil pemuliaan dapat dilepas dan diedarkan di Indonesia harus memenuhi kriteria BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil)," jelasnya.

    Prof. Dr. agr. Asep Gunawan, S.Pt., M.Si, selaku inovator domba premium IPB, menjelaskan keunggulan produk daging domba premium IPB yang meliputi bibit dan daging domba sehat, kaya asam lemak tak jenuh, rendah kolesterol, off odour rendah, keempukan daging tinggi, dan kandungan mineral yang baik.

    Workshop ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru terkait sertifikasi dan pembibitan domba premium IPB, serta mendukung perkembangan peternakan ruminansia kecil di Indonesia. (Iis Erlina).

  • Untuk meningkatkan konsumsi daging ayam IPB D-1 dan daging kelinci, Fakultas Peternakan IPB University menggelar webinar kedaireka. Kegiatan yang mengusung tema “Pengolahan Daging Ayam IPB dan Daging Kelinci yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) serta Launching Produk Unggulannya ini merupakan hasil kerjasama dengan peternakan Sinar Harapan Farm (SHF), (14/11).

    Dalam sambutannya, Sekretaris Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP), Fakultas Peternakan IPB University Dr Jakaria mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu media belajar mahasiswa. Terutama pada pendekatan gizi dan kuliner yang mampu mengubah sudut pandang masyarakat serta dapat meningkatkan diversifikasi produk ternak yang belum populer.

    “Kegiatan ini juga menjadi wadah dalam peningkatan kompetensi mahasiswa untuk berinovasi dan berdedikasi dalam pengembangan pengolahan produk hasil ternak. Daging ayam IPB-D1 dan daging kelinci merupakan komoditas dengan potensi nutrisi yang tinggi, namun eksistensinya masih rendah di kalangan masyarakat. Butuh inovasi pada produk pengolahan hasil ternaknya,” ujarnya. 

    Ada tiga narasumber yang hadir dalam webinar ini. Mereka adalah Indah Wulandari, SGz, RD (ahli gizi RSUP Dr Kariadi Semarang), Dr Ir Astari Apriantini, SGz, MSc (Dosen Fakultas Peternakan IPB University) dan Ali Mustopa, SPt (Direktur Sinar Harapan Farm).

    Dalam paparannya, Indah menjelaskan bawah daging ayam IPB D1 dan daging kelinci bermanfaat bagi Kesehatan. Menurutnya, salah satu kandungan gizi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sumber protein hewani adalah daging ayam dan daging kelinci.

    “Keduanya masuk dalam golongan white meat yang lebih rendah lemak dibandingkan red meat. White meat ini memiliki manfaat seperti kandungan protein tinggi. Kandungan lemaknya juga rendah sehingga baik untuk diet, untuk pasien jantung dan menurunkan tekanan darah,” jelasnya. 

    Ia menambahkan bahwa, kandungan zat besinya juga cukup tinggi (27 persen). Vitamin B12 dalam white meat ini baik untuk pembentukan sel darah merah sehingga cocok untuk pasien dengan gangguan sistem saraf, diabetes mellitus, memelihara kesuburan (magnesium selenium sebagai antioksidan), kalsium lemak omega 3. 

    “Pemilihan daging ayam dan kelinci yang baik yaitu memiliki karakteristik putih kemerahan cerah, bau tidak menyimpang, tidak kering, serabut relatif halus dan tidak terdapat darah. Perhatikan suhu penyimpanan agar daging tidak terkontaminasi dari bakteri dan kuman,” imbuhnya.

    Sementara itu, Dr Astari menyampaikan tentang strategi sosialisasi daging ayam IPB-D1 dan daging kelinci untuk meningkatkan persepsi positif konsumen. 
    “Salah satu alternatif yang baik untuk memenuhi ketahanan pangan adalah dengan mengonsumsi daging ayam IPB D1 dan daging kelinci. Daging ayam IPB D1 memiliki karakteristik yang tidak berbeda jauh dengan daging ayam kampung, serta produktivitas daging kelinci yang tinggi mampu menghasilkan daging dalam waktu yang singkat. Keduanya memiliki prospek untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Namun sayang, lanjutnya, daging kelinci kurang dikenali oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk meningkatkan preferensi konsumen terhadap daging ayam IPB D1 dan daging kelinci. Bisa melalui edukasi, melakukan diversifikasi produk agar dapat menarik perhatian masyarakat serta mempromosikannya melalui media sosial

    Ali Mustopa, selaku Direktur Sinar Harapan Farm menyampaikan tentang produk olahan dari ayam IPB-D1 dan daging kelinci di SHF Sukabumi.

    “Daging Ayam IPB-D1 dapat diolah menjadi ayam ungkep. Daging ini memiliki tekstur tidak keras sehingga memerlukan pengolahan dengan waktu yang relatif singkat. Selain itu pemanfaatan ternak lainnya seperti kelinci juga memiliki banyak manfaat. Seperti pemanfaatan daging kelinci untuk produk daging geprek, kulit kelinci untuk bahan utama tabuhan anak-anak hingga pemanfaatan limbah urin kelinci guna pengganti pupuk urea,” tandasnya (ipb.ac.id)

  • Indolivestock 2022 Expo dan Forum yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) menghadirkan banyak produk di bidang peternakan, pertanian dan perikanan serta kesehatan hewan. Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University yang menjadi salah satu peserta dalam event ini turut menampilkan beberapa produk dan inovasi.

    “Pameran Indolivestock ini sudah kita ikuti sejak beberapa tahun sebelumnya, jadi event ini sangat baik dalam rangka sosialisasi Fakultas Peternakan, tidak hanya sosialisasi terhadap program studi yang ada di Fapet, tapi juga kita memperkenalkan kepada masyarakat luas produk-produk inovasi yang dihasilkan oleh para dosen peneliti di Fapet”ujar Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr (7/7).

    Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB Dr. Sri Suharti, S.Pt menyampaikan apresiasi dan kebanggaanya terhadap tim Fapet yang telah berkontribusi dalam pameran Indo Livestock. “Booth-nya luar biasa, paling eye catching dibandingkan dengan booth-booth yang lain. Pengunjung yang datang juga banyak sekali.”ungkapnya. Ia juga menjelaskan bahwa Beragam produk yang ditampilkan menarik perhatian pengunjung, salah satunya adalah  Marzuki yang berasal dari Pekalongan menyampaikan ketertarikannya pada produk pakan ternak sorinfer. “Sebelumnya saya punya ternak ayam, sekarang ingin ekspansi ke ruminansia. Saya akan mencoba sorinfer untuk ternak yang nanti akan dikembangkan” ungkapnya. Pengunjung lainnya, Benazir yang berasal dari perusahaan SMEC grup juga berminat untuk membuka feed mill dan merencanakan untuk bekerjasama dengan produsen Sorinfer. Tidak hanya produk pakan ternak, produk yogurt IPB menjadi primadona di kalangan pengunjung. Selama dua hari pameran, tidak sampai sore yogurt selalu habis oleh pengunjung yang datang.

    Selain kalangan umum, pameran ini juga banyak dikunjungi oleh kalangan akademisi bahkan dari warga negara asing. Salah satunya yaitu Andrzej Lozicki, seorang professor dari SGGW University Poland. “Saya melihat begitu banyak produk dan menurut saya sangat menarik karena kebanyakan produk disini memiliki tingkat nutrisi yang tinggi” jelasnya. Lozicki juga berbagi cerita mengenai kerjasama antara universitas dan usaha dan mencoba untuk memproduksi beberapa produk yang sama dalam pameran tersebut. “Kami bekerjasama dengan peternak, dengan usaha kita seharusnya selaras. Karena hal tersebut sangat penting bagi kita dan tentu saja untuk negara” tuturnya. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB (Fapet) turut berpartisipasi pada IPB Innovation EXPO 2023 yang digelar di Botani Square Mall Bogor selama tiga hari berturut-turut dari 29 September sampai dengan 1 Oktober 2023. Menempati booth nomor 5, Fapet IPB University menampilkan ragam produk dan inovasi berbagai hasil peternakan serta pakan.

    “Produk-produk inovasi Fapet membanggakan, dengan display yang sangat indah dan informatif. Masyarakat bisa melihat bahwa karya Fapet yang akan menyumbang sumber protein hewani siap untuk masyarakat. ”ujar Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB Prof. Dr. Erika B. Laconi yang berkunjung ke booth Fapet pada (1/10). Prof. Erika juga menyampaikan bahwa Fapet tidak terbatas hanya untuk pakan ternak ke peternak saja, tapi juga untuk menopang budidaya ternak dari berbagai jenis pakan yang sudah dihasilkan diantaranya ada sorinfer, wafer, BSF dan akhirnya hasilnya dari produksi ternaknya juga ada disini seperti daging domba premium, telur omega dan tentunya kita harapkan semua sumber protein hewani dapat disuplai dari keilmuan yang ada di Fapet. Selain Kepala LKST, Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof. Dr. Ernan Rustiadi menyempatkan diri berkunjung dan menyapa civitas Fapet.

    Beberapa produk yang menarik minat pengunjung paling banyak adalah yogurt Dairycous yang dari hari pertama sampai hari terakhir Expo selalu habis terjual, beberapa pembeli dari kalangan  IPB maupun kalangan umum mengatakan rasa yogurt tersebut lebih enak dari yogurt merk terkenal yang banyak beredar di pasaran. Selain itu ada pula Telur omega-3 yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, otak, dan sistem saraf, serta berbagai manfaat lainnya. Telur omega-3 dihasilkan oleh ayam petelur yang diberi pakan dengan melibatkan formulasi pakan ayam petelur dengan suplemen omega-3. Produk lain yang juga tersedia adalah ayam asap, hidangan daging ayam yang telah diasapi dengan diberi cita rasa dari rempah-rempah khusus. Proses pengasapan memberikan rasa dan aroma yang khas pada ayam. Proses ini dapat memakan waktu berjam-jam. Ayam asap memiliki warna cokelat kehitaman yang dihasilkan oleh proses pengasapan.

    Booth Fapet juga menampilkan aneka pakan ternak, maggot, wafer pakan, HMB dan masih banyak lagi. Ada pula produk PKM berupa spons anti bakteri yang terbuat dari bulu domba.Pengunjung yang hadir di booth Fapet terdiri dari berbagai kalangan, ada masyarakat umum yang rata-rata tertarik pada produk makanan. Banyak juga dari kalangan mahasiswa, salah satunya Andri, mahasiswa prodi TNK Sekolah Vokasi IPB yang tertarik dengan produk sorinfer karena sangat berhubungan dengan kuliah yang tengah ditempuhnya. Ada pula Mahdi Mubarok, alumni kimia IPB yang antusias pada produk madu dari Fapet IPB “Produk madu dari peternakan lebah di IPB adalah madu asli, bukan campuran dan sudah pasti banyak khasiatnya” tandasnya.  (Femmy).

  • Sebanyak 4 Fakultas dan 1 Sekolah di IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan  (DKPPP) Kota Cirebon. Fakultas dan Sekolah tersebut adalah Fakultas Pertanian, Fakultas  Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Ekologi Manusia serta Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB). Penandatanganan Perjanjian Kerjasama berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga, (17/5). 

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menyampaikan beberapa kesan terhadap kota Cirebon. Menurutnya, kota Cirebon bisa dimaksimalkan untuk membangun bukan saja di wilayah sendiri tapi juga di wilayah lain,  Cirebon juga merupakan kota dengan infrastruktur yang sangat baik dan hubungan Cirebon dan Bogor yang juga baik, terlebih banyak alumni atau warga Cirebon yang menjadi Dosen atau Tenaga Kependidikan di IPB.

     “Kita semua semangatnya sama dalam rangka kolaborasi dan kita memiliki sumberdaya yang sama-sama ingin kita majukan. “Kita ingin mengembangkan kerjasama dengan berbagai institusi termasuk juga unsur pemerintah daerah” ujar Dr. Idat dalam sambutannya di hadapan para tamu undangan.

    Harapannya, dalam tahun ini ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk pengembangan kota Cirebon, karena Cirebon merupakan wilayah yang sangat strategis untuk mensupport berbagai sumberdaya khususnya yang berada di wilayah Jabodetabek.

    Ir. Hj. Yati Rohayati selaku Kepala DKPPP Kota Cirebon memberikan gambaran umum mengenai Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon yang terdiri dari Ketahanan Pangan(Badan Pangan Nasional), Pertanian dan Peternakan serta Kelautan dan Perikanan beserta UPT yang ada di dalamnya yaitu UPT RPH, Veteriner, Pengembangan Benih Hortikultura, Balai Pengembangan Ternak Potong dan Balai Benih Ikan Air Tawar.

    Ir. Yati yang juga alumni IPB ini juga mengapresiasi kegiatan tersebut “Semoga PKS ini menjadi semangat lagi, menambah ilmu, menambah inovasi kreasi sehingga pelayanan kepada masyarakat di kota Cirebon lebih baik lagi, pembangunan di sektor pangan akan lebih baik lagi untuk masyarakat kota Cirebon”harapnya. Kepala DKPPP Kota Cirebon juga menjelaskan kondisin Cirebon secara umum dengan ludengan luas wilayah tidak lebih dari 38.000 KM2, jumlah penduduk di malam hari sekitar 320.000 jiwa dan bisa meningkat hingga 7x lipatnya di siang hari. “Itu semua karena magnetnya ada di kota Cirebon, perdagangan, wilayah perlintasan, semua aktivitas di kota Cirebon bahkan keberadaan hotel bertambah setiap tahunnya.”ucapnya. selain itu, Ir. Yati juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan PKL di Balai Ternak Potong DKPPP Kota Cirebon.

    Direktur Kerjasama IPB, Dr. rer. nat. Jaenal Effendi turut hadir dan menyampaikan beberapa poin terkait kegiatan tersebut “Hal yang akan ditambahkan di periode ini adalah multiplier effect dari kerjasama, artinya dibuat ekosistem. Direktorat Kerjasama sudah menganggarkan  kegiatan Temu Mitra, seluruh Mitra IPB akan kita pilah sesuai klasternya. Banyak juga yang sudah dilakukan oleh IPB, harapannya adalah hal-hal yang sudah dilakukan oleh masing-masing Fakultas bisa tersampaikan ke Mitra, IPB sudah one stop shopping” jelasnya.

    Penandatangan perjanjian kerjasama ini juga disaksikan oleh para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas yang menjadi bagian dari penandatanganan PKS tersebut, hadir pula Staf Ahli Walikota Cirebon Bidang Ekonomi dan Pembangunan serta beberapa Kepala Bidang di DKPPP Kota Cirebon. (Femmy).

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU). Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga, Bogor (1/8). 

    Penandatanganan tersebut merupakan bentuk kolaborasi akademik dan riset dalam implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan tri dharma perguruan tinggi di bidang peternakan. Selain itu, ditandatangani juga implementasi kegiatan summer course dengan tema ‘Shaping the Pathways of Livestock Production in Tackling Global Economic Uncertainty’ yang dilaksanakan oleh Departemen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP), Fapet IPB University.

    “Senior-senior kita dulu sudah banyak berkolaborasi dengan para senior di USU, khususnya Program Studi (Prodi) Peternakan. Penandatanganan ini juga merupakan  penegasan kembali secara official karena kolaborasi dan sinergi merupakan salah satu kekuatan kita bersama untuk menjadi lebih unggul menghadapi tantangan perkembangan zaman,” ujar Dekan Fapet IPB University, Dr Idat Galih Permana.

    Dalam sambutannya, Dr Idat juga menyebut Medan merupakan salah satu kota yang menarik untuk mahasiswa. “Selain untuk belajar, mahasiswa juga ingin dapat pengalaman di kota yang lain. Kita juga sudah banyak melakukan kerja sama dalam bidang MBKM dengan berbagai program, seperti magang dan pertukaran pelajar,” tambahnya.

    Dekan Fakultas Pertanian USU, Dr Tavi Supriana mengapresiasi adanya kerja sama ini. “Kami adalah alumni IPB University. Di Prodi Peternakan, kolaborasinya sangat baik sehingga berhasil membuat Prodi S1 dan S2 Peternakan menjadi unggul. Saya selalu mengambil contoh luaran dari IPB University, terutama Fapet, yang memiliki strategi peternakan yang bagus, seperti kolaborasi summer course bersama UPM," ujarnya.
     
    Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Dekan Fapet IPB University bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof Irma Isnafia Arief, Ketua Departemen IPTP Prof Asep Gunawan dan Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) Dr Heri Ahmad Sukria. Masing-masing mereka menyampaikan presentasi dalam sesi diskusi bersama para pimpinan dari Fakultas Pertanian USU, khususnya Prodi Peternakan (ipb.ac.id)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan Fakultas Peternakan  Universitas Mataram (UNRAM). Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Peternakan IPB University, Bogor (9/1). Penandatanganan kesepakatan kerjasama ini terutama di Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan MBKM.

    “Di IPB, kami tidak memisahkan kegiatan akademik dan kemahasiswaan, jadi mahasiswa tertantang melakukan banyak kegiatan kemahasiswaan dan kewajiban institusi untuk memfasilitasi” ujar Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana, M.Sc.Agr pada pembukaan acara tersebut. Lebih lanjut, Dr Idat menyampaikan juga terbuka untuk kolaborasi riset yang bertujuan untuk sama-sama mengangkat nilai publikasi internasional terindeks scopus dan memanfaatkan fasilitas di masing-masing fakultas di universitas.

    Dekan Fakultas Peteranakan Universitas Mataram (UNRAM) – NTB, Prof. Muhammad Ali, S.Pt., M.Si, Ph.D  sangat mengapresiasi adanya kerjasama ini. “Energi yang dibutuhkan di Timur (Wilayah UNRAM) untuk mengajar lebih banyak, dengan kolaborasi kami harap bisa mendongkrak kualitas” ujar Prof. Ali yang mengaku antusias untuk belajar banyak hal dari IPB khususnya Fapet antara lain terkait dengan IKU, dan pola kerjasama agar 2024 bisa menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum).

    Selain itu, di bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Ali juga mengatakan bahwa banyak hal yang harus ditata, salah satunya penggunaan SKPI, karena satu prodi pun belum melakukannya. Lebih lanjut Ia mengungkapkan “Belajar dari IPB terutama inovasi dalam pembelajaran, termasuk menjaring mahasiswa internasional dengan keunikan lokal bisa kami kemas dan tampilkan, dalam waktu dekat kami berharap mahasiswa kami ada yang bisa belajar di IPB” ungkapnya.

    Kegiatan yang berlangsung di Bogor ini juga dihadiri para Wakil Dekan baik dari Fapet IPB, yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt., MS dan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si maupun para Wakil Dekan dari Fakultas Peternakan UNRAM yaitu Dr. Ir. Erwan, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik  dan Dr. Ir. Asnawi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Selepas acara penandatanganan, dilakukan diskusi antara kedua belah pihak dan dilanjutkan dengan kegiatan berkeliling Fapet IPB termasuk Kandang Sapi dan Closed House Broiler di Laboratorium Lapang Fapet IPB. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan Department of Food and Animal Biotechnology, College of Agriculture & Life Sciences, Seoul National University (SNU), Korea Selatan secara daring (20/2).

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menjelaskan kerjasama yang terjalin antara lain meliputi penguatan di bidang penelitian dan pendidikan. Pihak SNU yang hadir pada kegiatan tersebut antara lain Professor Myunggi Baik, Ph.D., Prof. Cheol-Heui YUN, dan Cheorun Jo, Ph.D.

    Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)menjadi salah satu poin penting dalam kerjasama ini. Kegiatan ini memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari ilmu secara langsung dan mendapatkan keahlian yang bernilai bagi karir masa depan mereka.

    Bidang kerjasama lain juga meliputi pertukaran antar Mahasiswa, pertukaran Dosen, kolaborasi dalam perkuliahan, pelatihan dan magang. Kerjasama bidang penelitian juga akan dikembangkan melalui riset bersama antara staf Fapet IPB dengan SNU. Selain itu diharapkan juga adanya pengembangan dan promosi dari kerjasama akademik tersebut.

    Kegiatan yang berlangsung secara daring ini juga dihadiri oleh para Wakil Dekan Fapet IPB yaitu Prof. Irma Isnafia Arief dan Dr. Sri Suharti. Hadir pula beberapa Guru Besar Fapet IPB antara lain Prof. Komang Gede Wiryawan, Prof. Luki Abdullah dan Prof. Dewi Apri Astuti. Tidak ketinggalan Dr. Ir. Dewi Ayu Warmadewi, S.Pt.,M.Si. IPM.,ASEAN.Eng dan Dr. Eny Puspani, S.Pt, M.Si dari Universitas Udayana Denpasar turut menghadiri penandatangan MoA tersebut untuk inisiasi kerjasama Fapet Unud Bali dengan SNU Korea Selatan. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University jalin kerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Sumatera Barat. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) ini disaksikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng dan berlangsung di kota Padang, Sumatera Barat, (17/6). 

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Sumatera Barat, drh. Erinaldi, menyambut baik kerjasama yang melingkupi riset dan pengabdian kepada masyarakat ini. Ia juga berharap kerjasama ini dapat meningkatkan serta membina hubungan kelembagaan antara Fapet IPB dan Disnak Sumbar.

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana memberikan apresiasi kepada pihak Disnak Provinsi Sumbar dan menjelaskan beberapa kesepakan kerjasama. Dr. Idat juga memaparkan ruang lingkup PKS antara lain meliputi peningkatan kapabilitas SDM bidang peternakan, pengembangan ternak unggas dan ruminansia (termasuk ayam D1), pengembangan program pendidikan, riset dan implementasi MBKM serta pengembangan kelembagaan UPTD Ternak Ruminansia dan UPTD Ternak Unggas, pengembangan laboratorium pakan dan perbibitan/perbenihan ternak.

    Pada tahap awal, kolaborasi ini akan dimulai dengan pengembangan ayam IPB D1 di wilayah Sumatera Barat dengan melibatkan UPTD Ternak Unggas termasuk pendampingan manajemen budidaya dan pembuatan pakan berbasis bahan lokal. (Femmy/Sri Suharti).

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP). Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) ini berlangsung di Sijunjung, Sumatera Barat, (16/6) dan dihadiri oleh Wakil Bupati Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt. 

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menjelaskan kerjasama yang terjalin antara lain meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UNP, Dr. Yulkifli, M.Si menyambut baik kerjasama ini dan berharap memberi manfaat antara kedua belah pihak.

    Fakultas Peternakan IPB akan mendampingi FMIPA UNP untuk pengembangan prodi Peternakan di Departemen Agroindustri FMIPA UNP. Prodi Peternakan ini tadinya merupakan salah satu prodi di STIPER Sijunjung yang kemudian pengelolaannya dialihkan ke FMIPA UNP khususnya Departemen Agroindustri. Kolaborasi yang akan dilakukan mencakup pendampingan akreditasi prodi, pendampingan pengajaran, implementasi MBKM, kegiatan penelitian dan publikasi serta pengembangan kewirausahaan peternakan.

    Sebelum penadatangan MoA, acara di dahului oleh Kuliah Umum Dekan Fapet IPB, Dr. Idat G. Permana, dengan tema”Prospek Bisnis Peternakan di Indonesia”.

    Kegiatan yang berlangsung di Sijunjung ini juga dihadiri Dekan dan Wakil Dekan  dari FMIPA UNP, dosen dan mahasiswa prodi Peternakan (eks Stiper Sijunjung)  dan para Wakil Dekan Fapet IPB yaitu Prof. Irma Isnafia Arief dan Dr. Sri Suharti. (Femmy/Sri Suharti)

  • Dalam rangka kolaborasi yang meliputi penelitian, pengajaran dan publikasi, Fakultas Peternakan IPB University tandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan GrainPro Philippines Inc.  Penandatanganan MoA dilakukan oleh Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Idat Galih. Permana, M. Sc.Agr dan Engr. Ma. Theresa A. Enriquez Division Manager for Asia Pacific

    GRAINPRO PHILIPPINES INC.  secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada hari Senin (12/4) kemarin. “GrainPro adalah perusahaan yang bergerak di bidang pasca panen, meliputi penyimpanan komoditas agribisnis seperti biji-bijian, jagung, dedak. Kami ingin membuat perubahan yang besar dari pasca panen pertanian bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di seluruh dunia ” Menurut Doktor Thes Enriquez. Hadir pula dalam acara tersebut perwakilan dari GrainPro Philippines Inc. Allan V. Quintoss, DVM.

    “Ini adalah acara yang penting bagi kita, untuk memperkuat kolaborasi internasional khususnya di bidang penelitian. Kolaborasi ini diprakarsai oleh Prof. Nahrowi yang sedang mengadakan penelitian dan teknologi di industri pabrik pakan” ujar Dekan Fakultas Peternakan IPB Dr. Ir. Idat Galih dalam sambutannya di hadapan para tamu yang hadir pada penandatanganan MoA tersebut.

    Setelah penandatanganan oleh kedua belah pihak, acara dilanjutkan dengan diskusi terkait rencana realisasi kerjasama di bidang Pendidikan, penelitian dan Pengabdian Masyarakar. GrainPro juga bersedia menjadi mitra kerjasama untuk kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa Fakultas Peternakan IPB dan juga kegiatan “Job Training” untuk para lulusan Fapet IPB.

    Pada kesempatan tersebut, perwakilan GrainPro Allan V. Quintoss, DVM juga menyampaikan presentasi tentang Hermetic Technology : Storage Solutions for Sustainable Feedmill and Livestock Industries.  pemaparan disertai gambaran, tujuan dan data-data serta penjelasan mengenai Hermetic Technology yang dihadirkan melalui video.

    Hadir juga dalam penandatanganan MoA ini Global Technical Manager GrainPro wilayah Asia Pasific Dr. Melanie Blanca-Ocreto serta Technical Support Manager Alnor Limbo, serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.Si., Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Dr. Sri Suharti, S.Pt., M.Si dan para Kepala Divisi yaitu Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Sumiati, M.Sc dari Fakultas Peternakan IPB University. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Bright International. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (19/2). Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Dr Sri Suharti mengatakan bahwa kerjasama ini adalah kerjasama bidang bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya dari PT Bright International yang menyediakan fasilitas magang di perusahaan yang berfokus pada inovasi yang memasok dan memproduksi berbagai macam produk yang digunakan dalam industri kesehatan hewan dan nutrisi hewan tersebut.

    Setelah penandatanganan kerjasama, acara dilanjutkan dengan diskusi terkait rencana pemberian beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu serta  mahasiswa yang terdampak covid. Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet memberikan sambutan dan arahan pada kesempatan tersebut. “Kerjasama sifatnya bisa multikegiatan, untuk beasiswa tidak diberikan full untuk mahasiswa tertentu dalam waktu tertentu karena masih banyak mahasiswa lain yang mungkin mendapat masalah. Untuk skemanya, dana beasiswa dikumpulkan di Hanter (Himpunan Alumni Mahasiswa Peternakan”jelasnya. “Kita koordinasi melalui Departemen untuk mengetahui kondisi mahasiswa, dengan melibatkan BEM dan tim dari Fakultas melakukan evaluasi”lanjutnya.

    Riza Haerudin, S.Pt, Direktur Utama PT. Bright International yang menginisiasi kerjasama dan pemberian beasiswa tersebut mengungkapkan bahwa rencana berdasarkan pengalaman pribadi ketika kuliah  “Berdasarkan pengalaman ketika kuliah telat bayar SPP,  tidak semua mahasiswa bisa mempunyai level rezeki yang sama, ada yang sebagian dititipkan di kita”jelasnya yang berharap kegiatan ini bisa berlangsung dalam jangka panjang, bukan hanya obat setiap semester.

    Riza yang juga alumni Fapet IPB ini hadir bersama Ketua Hanter Arifin Shidhik, S.Pt., M.Sc. “Kami berkumpul di suasana yang sangat positif, pemberian beasiswa ini merupakan suatu langkah yang luar biasa, semoga bisa menginspirasi dan diikuti oleh alumni lain”jelas pengusaha yang juga Direktur AS Putra Group ini. Selain itu hadir pula Sekjen Hanter Dr. Iyep Komala dengan Bendahara Wisnu Brata Ratning S, S.Pt, RIFA. Kerjasama dan diskusi ini juga dihadiri para pimpinan Fapet beserta jajarannya yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Irma Isnafia Arief dan para Ketua Departemen yaitu Prof. Asep Gunawan dan Dr. Heri Ahmad Sukria, M.Sc.Agr. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Firm Agro Teknologi  (Metion).  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (1/11). Metion sendiri merupakan peseroan terbatas yang bergerak dibidang peternakan hulu hingga hilir/ perdagangan besar daging dan daging olahan, termasuk daging lainnya yang diawetkan.

    Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet mengatakan “Kerjasama dengan Metion ini berkembang tidak hanya satu komoditi, dari Fapet sendiri kerjasama ini bisa luas ke pendidikan, riset, pengembangan produk, promosi produk peternakan sebagai lahan bagi para alumni dengan misi untuk mencerdaskan bangsa” ungkapnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa kerjasama ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan konsumsi protein hewani. “Masayarakat semakin aware, semakin tinggi permintaan, sektor peternakan semakin mendapat kesempatan lebih luas lagi dan depannya bisa juga jika ada showroom” ujarnya.

    Direktur Metion, Faisal Rahman, S.Si menyambut dengan baik kolaborasi dengan Fapet “Hal yang ingin kita tuju adalah valuable company, dengan peternak kita beri akses market, finance dan digital. Meskipun ada kendala tidak semua peternak bisa berhasil, kalau kita banyak diskusi dan edukasi dan hal-hal seperti itu penting buat kita untuk menggandeng akademisi” jelasnya.  Faisal juga menjelaskan bahwa perusahaannya sudah melakukan uji coba platform, peternak bisa dapat notifikasi mengenai apa yang harus dilakukan. “Sederhananya, kita melibatkan mahasiswa, alumni, mitra peternakan. Hilirisasi kita memulai ini lebih awal, masuk ke online market, yang perlu kita pastikan di hilirisasi adalah keberlanjutan. Kita juga merencanakan tema sustainability pada tahun 2024. Kalau kita ambil angle dalam hilirisasinya, punya peran dalam lingkungan”urainya.

    Kedua belah pihak sepakat bahwa MoA jadi awal yang baik, efektif dan menguntungkan, dan diharapkan berlanjut ke banyak hal yang lebih mengerucut. Kerjasama ini juga harus memberikan keuntungan dan dampak positif pada kedua belah pihak.

    Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini diinisiasi oleh Ir. Ria Susanto, alumni Fapet IPB yang  juga turut hadir bersama tim Metion. Selain itu hadir pula para Wakil Dekan Fapet, yaitu Prof. Irma Isnafia Arief dan Dr. Sri Suharti. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Panasonic Gobel Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (11/6). Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Irma Isnafia Arief menjelaskan kerjasama yang dilakukan adalah penelitian aplikasi tentang water purification system (WPS) Panasonic untuk menjaga kualitas dan keamanan produk hasil peternakan unggas meliputi telur dan karkas, juga tentang kualitas air di peternakan unggas layer dan broiler chickens.  

    Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet menyampaikan apresiasi terhadap pihak Panasonic “Ini adalah pertama kalinya kita berkolaborasi dengan Panasonic, alat ini sangat penting karena di peternakan unggas yang membutuhkan sumber air bersih dan berkualitas. Alat ini juga bisa diaplikasikan di peternakan lain selain perunggasan di Indonesia, sehingga mendukung perwujudan SDG” ujarnya. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga turut dihadiri dan disaksikan oleh Dr. Hirofumi Fujita, peneliti yang mewakili pihak Panasonic, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Dr Sri Suharti serta Dr Iyep Komala selaku Dosen dari Departemen IPTP.

    Tujuan dari Kegiatan Penelitian ini adalah Penelitian untuk mengembangkan inovasi terkait WPS Panasonic untuk digunakan di peternakan dan di rumah-rumah di Indonesia. Pihak Panasonic memberikan produk alat sistem pemurnian air (WPS) Panasonic untuk dipasang di chicken layer farmdan broiler chicken farmyang merupakan peternakan rakyat skala kecil menengah, terletak di wilayah Bogor Jawa Barat, dengan total 2 unit WPS.

    Dari hal tersebut akan diketahui produktivitas penggunaan sistem pemurnian air (WPS) Panasonic pada peternakan untuk meningkatkan kualitas air dan mencegah kontaminasi bakteri yang menyebabkan kualitas dan keamanan produk ternak lebih baik.  Hasil penelitian diharapkan akan memberikan informasi aplikasi sistem WPS Panasonic kepada petani/peternak/sebagai peralatan pemurni air terbaik dengan dibuktikan dengan pengujian yang dilakukan di peternakan ayam pedaging dan ayam petelur. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Performa Qualita Mandiri. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (1/12). Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kerjasama Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Irma Isnafia Arief mengatakan bahwa kerjasama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan mahasiswa MBKM dsan bisa juga mendapatkan nama untuk IKU.

    Turut hadir pada acara tersebut Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet yang  dalam sambutannya mengungkapkan bagaimana seorang inovator mengembangkan kerjasama dan mahasiswa dapat melakukan pengembangan inovasi lebih lanjut. “Selain itu, kerjasama dengan Fapet semakin luas juga mendorong para dosen bekerja sama khususnya mengembangkan hijauan” ujarnya.

    Desi Maryanti, Direktur PT. Performa Qualita Mandiri mengapresiasi kerjasama tersebut untuk memberikan kesempatan mahasiswa fapet untuk bisa terlibat di dalam kegiatan pengembangan produk yang akan dipasarkan. “Perusahaan kami bergerak di bidang rehabilitasi lahan. Keterlibatan mahasiswa dalam kedaireka ini bisa saling sharing pengalaman, ilmu, diharapkan bisa memanfaatkannya” jelasnya. Desi juga berharap kerjasama ini bisa menambah dan memberikan kepercayaan diri. Kepada mahasiswa yang terlibat dan dari perusahaan bisa berkontribusi memberikan kesempatan kerja.

    Prof. Panca Dewi Manu Hara Karti, Guru Besar Fapet yang menginisiasi kerjasama ini menjelaskan “Program kita di Kedaireka mengenai satu produk Miko-Seedcookies, media tanam yang kita gunakan di lahan pasca tambang merupakan kolaborasi antara SEEDCOOKIES dengan MIKORIZA” jelasnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa paduan antara media yang mampu menjadi tempat tumbuh benih serta bibit yang mampu menempel di area-area marginal dengan kemiringan ekstrim dengan fungi yang mampu meningkatkan kemampuan bibit bertahan dan tumbuh di lingkungan ekstrim. “Kita mengurangi pembiayaan untuk nursery, dalam program ini ada 2 lokasi, lahan pasca tambang semen di Narogong dan lahan pasca tambang batubara dan tujuannya agar berhasil mendapat satu produk yang bisa kita komersialisasi” pungkasnya (Femmy)

  • Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Pramana Pangan Utama. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan di Ruang Sidang Fapet, Kampus IPB Dramaga Bogor, (27/10). Kerjasama Fapet dengan PT PPU yang memiliki bidang usaha pemotongan ternak ini merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya.  Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Dr Sri Suharti mengatakan bahwa kerjasama ini adalah kerjasama bidang akademik tidak hanya komersial rumah potong hewan.

    Dr. Idat Galih Permana, Dekan Fapet yang  dalam sambutannya mengungkapkan harapan 5 tahun ke depan dengan sistem atau dengan skema yang baru dapat membuat kita semua terpacu untuk meningkatkan kinerja “Mudah-mudahan juga prospek persapian kita semakin membaik, kita juga berharap pemerintahan ke depan lebih concern ke dunia peternakan” ujarnya. Lebih lanjut Dekan Fapet menyampaikan bahwa RPH ini sangat membantu di dalam pengembangan unit-unit yang lain, selain untuk pengembangan akademik,dan akan ada evaluasi setiap tahunnya untuk meningkatkan lagi terutama program MBKM supaya bisa memberikan kesempatan untuk mahasiswa-mahasiswa kita dan juga mahasiswa luar. 

    David Rustam, Direktur PT. Pramana Pangan Utama mengapresiasi kerjasama tersebut dan berkomitmen untuk mendukung pendidikan khususnya yang ada di Fapet “Kami juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa Fapet ataupun Fakultas lain dibawah IPB untuk belajar ataupun melaksanakan magang baik di RPH maupun di feedlot” jelasnya. 

    Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini juga turut dihadiri dan disaksikan oleh Prof. Irma Isnafia Arief selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni serta Sekretaris Departemen INTP Fapet Dr.rer.nat. Nur Rochmah Kumalasari. (Femmy)

  • Fakultas Peternakan IPB University jalin kerjasama dengan perusahaan yang bergerak di bidang agroindustry yaitu  PT. Santana Manggala Karya.  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, Kampus IPB Dramaga, (23/11). 

    Dekan Fakultas Peternakan IPB University, Dr Idat Galih Permana menyatakan apresiasi kepada pihak PT. Santana Manggala Karya. “Kerjasama ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan di Jonggol, untuk produksi sorghum komersial dan  bisa memanfaatkan Jonggol sebagai kawasan Inovasi dan pembelajaran bagi mahasiswa ” ujarnya pada saat membuka acara tersebut.

    Skema kerjasama dijelaskan secara lengkap oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB Dr. Sri Suharti,  “Kerjasama SPK khusus budidaya Sorghum, prinsipnya kerjasama antara dua institusi. Dalam konsep kerjasama, pihak pertama adalah Fakultas Peternakan dan pihak kedua adalah PT. Santana Manggala Karya” jelasnya. Ia juga menambahkan, ruang lingkup perjanjian kerjasama meliputi Penyediaan lahan di kawasan UP3J Fapet IPB yang belum di gunakan seluas 10 Ha oleh pihak pertama, pembukaan dan pengolahan lahan (Land Clearing) seluas 10 Ha dan Pelaksanaan kegiatan budidaya sorghum Samurai 2 mulai dari penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pemanenan dan penjualan oleh pihak ke 2 dan selanjutnya dilakukan supervisi, monitoring dan evaluasi oleh Fapet IPB.

    Tim PT. SMK yang terdiri dari Direktur serta jajarannya memberikan apresiasi yang besar dalam kerjasama ini. “Program kami ke depan akan banyak berhubungan dengan akademisi-akademisi lain. Sebuah kehormatan bagi kami bekerjasama dengan IPB, disini kami mengejar ilmunya, proses yang kami serap akan dimaksimalkan” ujar Zoufikar Imani  selaku Direktur Utama PT. Santana Manggala Karya. Imani juga setuju dengan konsep magang dan menjadikan program tersebut sebagai sarana pembelajaran bagi para mahasiswa.

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Wakil Dekan Akademik Fakultas Peternakan, Prof Irma Isnafia Arief, Sekretaris Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Dr. Jakaria, serta Prof. Luki Abdullah sebagai tenaga ahli yang juga mewakili UP3J Fakultas Peternakan IPB University. (Femmy)