Inovasi

 

Lumpur sawit kaya mengandung linolenat (Omega-3) sehingga bisa dijadikan suplemen pakan untuk meningkatkan mutu susu kambing. Namun Omega-3 dalam lumpur sawit mudah terdegradasi di dalam rumen kambing. Ampas teh yang kaya akan tanin dapat memproteksi kandungan Omega-3 pada lumpur sawit sehingga dapat tersintesis di dalam susu kambing.

Sinergi kedua jenis limbah, lumpur minyak sawit dan ampas teh, sebagai suplemen pakan kambing perah terbukti meningkatkan kandungan Omega-3 dalam susu kambing, juga berpotensi menekan biaya konsentrat pakan bagi peternak, dan sekaligus memecahkan masalah pencemaran lingkungan dari pabrik minyak sawit dan pabrik teh siap saji.

Palm oil waste is rich with lonoleant (Omega-3). Tea leave is rich with tanin which can prevent lonoleant from degrading easily. Synergizing those wastes into goat feed will ensure the production of Omega-3 rich healthy goat milk. This also solve waste disposal problems faced by palm oil producer and tea drink factories.
Perspektif: Limbah bisa dimaknai sebagai ketidak-mampuan manusia menyambungkan kembali ekosistem yang diputuskannya. Ilmu dan teknologi masa depan hendaknya diarahkan untuk menyambung kembali, bukannya memutuskan lebih banyak rantai ekosistem.

Keunggulan Inovasi:

  •     Mudah untuk diaplikasikan oleh peternak kambing perah, untuk meningkatkan mutu susu.
  •     Bahan baku dari limbah industri yang murah dan melimpah.
  •     Bisa mengurangi biaya petani untuk membeli konsentrat pakan.
  •     Produk susu yang dihasilkan lebih bergizi, memiliki cita rasa gurih dan aroma yang disukai.

Potensi Aplikasi:

Peternak dan pengusaha kambing perah


Inovator
Nama : Siti Syafa’ah; Muh. Arifin; Tekad Urip Pambudi; Edgina Burton; Aulia Irhamni Fajri; Ir. Anita S. Tjakradidjaja, Mrur.Sc,
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga – Bogor 16680
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

Mentega adalah produk olahan krim susu yang umunya berasal dari susu sapi. Penggunaan susu kambing untuk mentega jarang dilakukan karena bau khas prengus (goaty) yang kurang disukai. Padahal susu kambing murah dan kaya manfaat, pemeliharaan kambing pun relatif lebih mudah dibanding sapi.

Inovasi dengan menggunakan bakteri probiotik Lactobacillus acidophilus dapat menghasilkan senyawa aromatik yang menyamarkan bau prengus mentega susu kambing. Pemberian pakan ternak dengan limbah minyak ikan memastikan kandungan Omega 3 pada susu dan mentega, ditambah dengan serat dan antioksidan dari bayam dan wortel.

Butter from goat milk is not common and smells goaty, though goat milk is rich in wellness, nutritious, and relatively cheap. This innovation introduces probiotic bacteria Lactobacillus acidophilus in the fermentation process that produces a specific aroma that covers the goaty smell. The butter is also rich with fiber and antioxidants from spinach and carrots, plus Omega 3 by feeding the cattle with fish oil byprodutcs.
Perspektif: Inovasi yang hebat terjadi bila kita bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia, kemudian mampu menghasilkan nilai yang lebih baik dari yang terbaik.

Keunggulan Inovasi:

  •     Bau prengus mentega kambing tersamarkan.
  •     Pemanfaatan limbah minyak ikan lemuru sebagai pakan ternak menambah kandungan Omega 3
  •     Kaya serat dan antioksidan dari bayam dan wortel.
  •     Antioksidan sebagai pengawet alami mencegah bau tengik akibat proses oksidasi alami mentega.

Potensi Aplikasi:

Dapat dikembangkan di industri pangan terutama pembuatan mentega dan peternakan. Metode pengayaan kandungan gizi produk pangan juga bisa diaplikasikan untuk produk pangan lainnya.

Inovator
Nama : Ariandanu Catur Biandana; Raden Iraninta Murniasih; Dewi Indriani; Bagus Risky Dipowana; Dr. Ir. Rarah ratih Adjie Maheswari, DEA.
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt.5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

Mastitis (radang ambing) adalah penyakit utama pada ternak sapi perah yang paling merugikan peternak. Kerugian akibat mastitis meliputi penurunan produksi susu, penolakan susu oleh industri, biaya pengobatan dan pengafkiran ternak lebih awal. Kerugian yang dialami peternak sapi perah di seluruh dunia akibat mastitis mencapai US$ 10 milyar/tahun. Kasus mastitis di Indonesia diperkirakan sekitar 85% dari total populasi sapi perah.

Pengobatan dengan antibiotik masih dalam perdebatan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun sirih yang dicampur dengan konsentrat dapat mengobati mastitis serta meningkatkan produksi bahan kering susu pada sapi perah.

Cow mastitis disease severely affects dairy farmers. Losses reach US$ 10 billion/year around the world, and in Indonesia, 85% of total dairy cattle population are affected.

Mastitis causes milk production to drop, and being rejected by industry. Treatment with antibiotics is still under debate. Now, research concluded that adding betel leaf powder mixed with the concentrate diet can treat mastitis and improve milk production.
Perspektif: Pengobatan ke hewan ternak yang dikonsumsi bisa memberikan dampak bagi manusia. Oleh karenanya pengobatan yang paling baik adalah pengobatan herbal yang efektif dan memberikan dampak negatif minimal ke manusia.

Keunggulan Inovasi:

• Aman, penggunaan herbal daun sirih tidak meninggalkan residu berbahaya
• Praktis, langsung dicampurkan dengan konsentrat
• Lebih hemat dibandingkan penggunaan antibiotika yang masih didebatkan.

Potensi Aplikasi:

Suplemen tepung daun sirih bisa menjadi solusi bagi stake holder industri sapi perah baik lokal, nasional maupun global dalam mengatasi masalah mastitis pada sapi perah.

Inovator
Nama : Dr.Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc.
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan

Limbah sayuran di pasar masih menjadi masalah untuk diatasi, dikarenakan jumlahnya yang besar dan cepat busuk, sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Padahal limbah masing mengandung nilai gizi cukup baik baik ternak. Pengolahan limbah sayuran pasar menjadi wafer untuk pakan ternak merupakan solusi dalam menjawab permasalahan tersebut.

Melalui pengolahan yang berkelanjutan, limbah diproses menjadi wafer sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Wafer limbah sayuran mempunyai nilai kandungan Protein Kasar (15,58%), Serat Kasar (31,55%), Lemak Kasar (0,96%), dan Beta N (35,48%). Domba yang diberi 50% wafer limbah sayur dan 50% rumput lapang bertambah bobot badannya sebesar 137,30 g/ekor/hari atau 24% lebih tinggi dari yang hanya diberi pakan wafer rumput lapang (110,71 g/ekor/hari).

Traditional market’s vegetable waste is a problem due to its volume and smells during the decomposing process. Processing the waste into wafer form for the ruminants might be the solution.

The wafer lasts longer and proven to provide better feed conversion ratio to cattles. Sheep that was fed with 50% portion in wafer gain weight 137.3 g/head/day; 24% higher than those who was not.
Perspektif: Sebuah inovasi dalam mengolah limbah sayuran pasar menjadi produk pakan ternak yang dapat disimpan dalam waktu yang lama, dan terbukti meningkatkan pertumbuhan bobot harian ternak. Inovasi ini dapat menjadi solusi dalam pengolahan limbah di pasar dan juga sumber pakan ternak yang bernilai tinggi seperti konsentrat.

Keunggulan Inovasi:

• Mengolah limbah sayuran pasar yang berkualitas yang berlimpah jumlahnya
• Mengatasi masalah lingkungan
• Meningkatkan Rasio Konversi Makanan ke Berat tubuh hewan ternak
• Bentuk wafer mudah disimpan, tahan lebih lama untuk digunakan kembali.

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini sangat cocok dikembangkan dan diaplikasikan di Industri peternakan atau unit pengolahan limbah pasar tradisional.


Inovator
Nama : Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc; Dr. Yudi Sastro, S.P.,M.P; Ir. Andi Saenab, M.Si; Andi Tarigan, S.Pt
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
Status Paten: Telah Terdaftar

Penambahan fortifikan protein pada susu bubuk biasanya menggunakan kasein dan whey. Whey merupakan isolat protein yang paling banyak digunakan namun harganya sangat mahal dan belum diproduksi di dalam negeri.

Pupa (sisa kepompong) Ulat Sutra Bombyx mori yang dianggap sebagai limbah dari industri sutra yang berpotensi sebagai pangan sumber protein tinggi. Invensi ini memanfaatkan teknik pengolahan pangan berupa pengisolasian protein pupa ulat sutra dan fortifikasi isolat protein pupa ulat sutra (IPPUS) tersebut pada susu bubuk. Dengan penambahan 10% isolat protein pupa ulat sutra Bombyx mori, kandungan protein susu bubuk meningkat sebanyak 7,75%.

Casein and Whey is used a lot in powder milk as protein forticant. The fortificants are expensive and is not produced locally yet.

In silk industry, the pupae of Silk Worm Bombyx mori is neglected as waste, though it contains high protein. The protein from the pupae is then isolated, and can be utilized as a good substitute for protein fortication. Adding 10% of this protein isolate, will increase the milk’s protein by 7.75%.
Perspektif: Di industri pangan, penambahan kadar protein meningkatkan nilai jual produk pangan secara signifikan. Padahal di industri sutra alam, pupa dengan kadar protein sangat tinggi kurang dimanfaatkan. Inovasi menjadi relevan ketika satu produk limbah menjadi fortifikan yang tinggi nilainya.

Keunggulan Inovasi:

• Bahan baku mudah didapat dan murah
• Memberikan nilai tambah bagi limbah industri pemintalan sutra
• Merupakan sumber protein alternatif
• Kualitas protein lebih baik dari protein kedelai, ikan dan daging sapi
• Produk berpeluang besar mensubstitusi fortifikan impor.

 

Potensi Aplikasi:

Dapat diaplikasikan bagi industri pengolahan susu dan industri pangan lainnya.


Inovator
Nama : Muhammad Sarwa Khan; Ribka; Acep Usman Abdullah; Ulfa Nimal Aulia; Ryan Pratama, S.Pi; Zakiah Wulandari, S.TP, M.Si.; Dr. Ir. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA (alm)
Institusi : Institut Pertanian Bogor; PT Charoen Pokphand Indonesia
Alamat : (diwakili) Kantor Dir. Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga - Bogor 16680
Status Paten: Tidak Ingin Didaftarkan


Lihat Semua Berita >>