Kulit Buah Naga Sebagai Anti Bakteri Salmonella Typhimurium Pada Peternakan Burung Puyuh
Deskripsi Singkat
Budidaya burung puyuh sangat rentan pada periode starter (umur 2-3 minggu) dimana kematian (mortalitas) bisa mencapai 80%, salah satunya akibat kontaminasi bakteriSalmonella. Inovasi ini mengembangkan "antibiotik" alami dari kulit buah naga (Hylocereus sp), yang murah dan lebih aman bagi ternak dan manusia. Kulit buah naga merah mengandung senyawa flavonoid, steroid, triptrenoid dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Tingkat mortalitas burung puyuh yang diberi ekstrak kulit buah naga dalam air minumnya adalah 1,6% dan pertambahan bobot badan yang dihasilkan adalah 2,83 gram/ekor/hari; lebih baik dibandingkan dengan pemberian antibiotik Bacitracin, dengan tingkat mortalitas 4% dan pertambahan bobot badan 2,43 gram/ekor/hari.
Perspektif
Inovasi ini mematahkan pilihan "dikotomis" antara: efektif namun kurang sehat dan kurang efektif namun sehat, dengan pilihan baru: lebih efektif dan lebih sehat sekaligus.
Keunggulan Inovasi:
- Kulit buah naga terbukti lebih efektif sebagai antibakteri Salmonella typhimurium dibandingkan antibiotika Bacitracin.
- Peningkatan bobot badan burung puyuh terbukti lebih baik, dibandingkan aplikasi antibiotika Bacitracin.
- Lebih aman bagi manusia sebagai konsumen produk ternak.
- Inovasi mudah diaplikasikan sendiri oleh peternak.
- Menciptakan nilai tambah untuk limbah kulit buah naga.
Potensi Aplikasi:
Inovasi ini berpotensi diuji-aplikasikan bagi ternak unggas lain yang mengalami gangguan akibat Salmonella typhimurium; bahkan bagi ternak lain, dan kemungkinan aplikasinya bagi kesehatan manusia.
Innovator:
Tim Inovasi
Institusi
Alamat
Status Paten
Belum Didaftarkan
Kesiapan Inovasi
* Prototype
Kerjasama bisnis
* Terbatas
Peringkat Inovasi
* Prospektif