Pasar nasional Indonesia masih menjadi basis industri dan penjualan di Asia Tenggara. Hal ini didukung karena proyek pemerintahan masih terus berfokus untuk membangun pembangkit listrik, perbaikan infrastruktur, pertumbuhan properti, dan pembangunan bandara.
Dalam hal itu, sosok seperti Ivan Kuntara hadir sebagai salah satu tulang punggung bagi pertumbuhan industri di Indonesia. Melalui PT Nichias Rockwool Indonesia, Ivan ingin membuktikan bahwa potensi bagi produksi rockwool masih cukup besar, bahkan mampu berekspansi melebihi kebutuhan nasional.
Menjabat sebagai Managing Director PT Nichias Rockwool Indonesia, Ivan berpendapat bahwa Indonesia perlu mulai menginisiasi produksi rockwool. Alasannya karena penggunaan rockwool dalam kebutuhan pasar seperti industri akan terus meningkat sebagai pengganti komoditas serupa (glass wool) yang perlahan ditinggalkan.
Setelah sah menjadi alumni IPB University dari Fakultas Peternakan, Ivan paham benar bahwa rockwool sangat mungkin untuk memenuhi kebutuhan agrikultur. Kandungan ph yang dimiliki rockwool dapat membantu tanaman bisa hidup di dalam komoditas tersebut tanpa membutuhkan tanah.
Selain itu, penggunaan rockwool juga mampu mengisolasi panas yang ada di mesin kapal agar tidak menyebar ke dalam kabin, termasuk pabrik, bandara, dan bioskop untuk mereduksi suara yang dihasilkan oleh mesin, pesawat atau teater sinema.
Rupanya, Ivan adalah seorang penyerap ilmu yang baik. Semua yang ia peroleh selama mengenyam pendidikan di IPB, masih terus ia aplikasikan untuk memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu diketahui, rockwool ialah bahan isolasi panas yang berasal dari serat pintal anorganik yang terbuat dari mineral atau batuan alami yang dilelehkan pada suhu tinggi untuk kemudian dicampur resin dan dihembuskan dengan tekanan tertentu, hingga hasil serat itulah yang dinamakan rockwool.
Berkat kegigihan Ivan sebagai petani yang tekadnya sekuat serat rockwool, Kemenperin kini mulai memfasilitasi pemberian insentif fiskal dan nonfiskal dengan menyusun regulasi Peraturan Menteri terkait SNI Wajib Bahan Isolasi Panas Penyerap Suara dan Tahan Api dari Mineral Wool. Artinya, Indonesia mulai bisa menggenjot produktivitas dan menarik investasi di sektor industri bahan isolasi panas, penyerap suara, dan tahan api dari mineral wool ini.
Menjadi salah satu tulang punggung bagi pertumbuhan industri di Indonesia, tak lantas membuat kerendahan hati seorang Ivan hilang. Ia masih tetap ramah dan sering menemui adik-adik mahasiswa di almamater kampusnya. Sekadar berjumpa muka dan pikiran melalui pertemuan-pertemuan virtual di berbagai kesempatan webinar, berbagi ilmu, dan pengalaman semasa masih sama-sama menjadi mahasiswa.
Pribadi yang santun dan mudah merangkul ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa Ivan akhirnya dipercaya untuk menjadi Ketua Himpunan Alumni IPB Karawang periode 2021-2025 secara aklamatif.
Di sela kesibukannya, ia seperti tidak pernah merasa lelah untuk terus berinovasi. Kali ini Ivan mengajak generasi muda untuk mengenal dunia hortikultura dengan mulai mempraktikkan pengendalian lalat buah dengan sebuah atraktan minyak selasih.
Ia juga melakukan sendiri usaha tani hortikultura tersebut di Desa Ponggang, Kec. Serang Panjang, Kab. Subang, Jawa Barat dengan komoditas buah-buahan seperti durian, alpukat, pisang dan nangka. Semoga ilmu dan usaha yang ia lakukan selalu bermanfaat untuk generasi muda dan seluruh insan pertanian di Indonesia.